Beberapa peserta RE Run SRE ITS 2025 berlari di salah satu jalur yang disediakan

Kampus ITS, ITS News — Setelah sukses digelar tahun lalu, kegiatan Renewable Energy Run (RE-Run) yang diadakan oleh Society of Renewable Energy (SRE) bersama dengan Smart Eco Campus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali dilanjutkan tahun ini. Dilangsungkan di Taman Segitiga ITS Sabtu (10/5) pagi, acara ini diharapkan mampu membangun kebiasaan hemat energi melalui penerapan gaya hidup aktif yang rendah emisi.

Direktur Divisi Campaign and Education SRE ITS Melissa Raidy menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Adapun tujuan ini juga selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ketiga tentang Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan serta poin ke-13 tentang Penanganan Perubahan Iklim. “Tahun ini, kami juga mengundang tim otomotif ITS yang berorientasi pada pemanfaatan energi terbarukan dalam masing-masing inovasinya,” jelasnya.

Melissa juga menjelaskan bahwa antusiasme peserta meningkat dari 150 peserta di tahun lalu menjadi 295 peserta. Para peserta juga tampak sangat kompetitif untuk menyelesaikan jalur sepanjang lima kilometer tersebut. Adapun jalur tersebut dimulai dari Taman Segitiga ITS menuju Bundaran Teknik Elektro dan melewati Asrama Mahasiswa ITS, Taman Vivat ITS, Bundaran Robotika, Science Techno Park, Graha Sepuluh Nopember, Bundaran ITS dan kemudian kembali ke Taman Segitiga ITS.

Pendiri dan Direktur Utama PT Crustea Indonesia Roikkhanatun Nafi’ah ST MT(tengah) dan Staf Unit SDGs Smart Eco Campus ITS Muhammad Khisamudin(kanan) saat menjadi pembicara

Tak hanya menggelar kegiatan lari bersama, acara ini juga mengadakan gelar wicara yang menghadirkan pembicara inovatif di dunia energi baru terbarukan (EBT). Adapun pembicara yang diundang yaitu Pendiri dan Direktur Utama PT Eco Karya Teknologi Roikkhanatun Nafi’ah ST MT dan Staf Unit SDGs Smart Eco Campus ITS Muhammad Khisamudin. “Kegiatan ini juga tidak kalah penting karena di sinilah cara kami menggaungkan pentingnya EBT kepada para peserta,” terangnya.

Selaras dengan tujuan acara, Nafi’ah menegaskan bahwa kampanye EBT di Indonesia membutuhkan keterlibatan berbagai pihak yang berkepentingan seperti pemerintah, perusahaan swasta, masyarakat maupun ITS sebagai institusi akademik. Perempuan berkacamata tersebut juga mengajak para mahasiswa untuk mulai mengurangi pengeluaran emisi karbon dalam kehidupan kampus seperti berjalan kaki, menggunakan sepeda, ataupun transportasi umum dalam mobilitas kampus.

Menanggapi ide inovatif tersebut, Khisamudin juga menjelaskan bahwa ITS sebagai institusi pendidikan telah berinovasi dalam sistem pemilahan sampah yang lebih terstruktur. Di mana sistem tersebut berfokus untuk memaksimalkan pengelolaan sampah yang memiliki potensi guna ulang. “Sistem ini mendorong sivitas akademika ITS untuk dapat memilah sampah mereka guna mendukung keberlanjutan,” bebernya.

Pendiri SRE Indonesia Zagy Yakana Berian saat memberikan sambutan di acara RE-Run SRE ITS 2025

Acara RE-Run tahun ini menjadi semakin istimewa karena turut dihadiri oleh Pendiri SRE Indonesia Zagy Yakana Berian yang datang langsung dari Jakarta. Pada kesempatan kali ini, Zagy hadir sebagai peserta yang turut merasakan langsung semangat dan antusiasme generasi muda dalam mengkampanyekan EBT. Kehadiran langsung dari pendiri SRE Indonesia tersebut di tengah-tengah para peserta RE-Run tahun ini membuat hawa berkompetisi semakin membara dan asyik.

Para peserta Eco Running SRE ITS 2024 seusai kegiatan lari bersama dan talkshow

Kesuksesan RE-Run tahun ini berhasil dilaksanakan berkat kerja keras tim pelaksana dari SRE dan Smart Eco Campus ITS. Ide inovatif dan tenaga yang sudah disumbangkan untuk acara ini merupakan langkah konkret dari ITS sebagai wujud kepeduliannya kepada isu EBT. Ke depannya, ITS berharap supaya acara ini memiliki dampak yang lebih besar dalam awareness masyarakat mengenai EBT. (*)

Reporter: Aulia Okta Wijaya
Redaktur: Bima Surya Samudra