ITS News

Jumat, 05 Desember 2025
07 Mei 2025, 15:05

Bumikan Budaya K3, Dosen ITS Raih Penghargaan Internasional WISCA 2025

Oleh : indahts | | Source : -

Dr Adithya Sudiarno ST IPU IDipNEBOSH (kanan depan) saat menerima penghargaan World Safety Organization Concerned Professional Award 2025 dari Board of Advisor WSO Ir Komar Adiwijaya MM

Kampus ITS, ITS News – Dedikasi tinggi dalam membumikan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kembali mengantarkan dosen Departemen Teknik Sistem dan Industri (DTSI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Adithya Sudiarno ST IPU IDipNEBOSH menorehkan prestasi di kancah internasional. Kali ini, ia meraih penghargaan bergengsi dalam ajang World Safety Organization Indonesia Safety Culture Award (WISCA) 2025.

Ajang bergengsi tahunan yang diselenggarakan oleh World Safety Organization Chapter Indonesia di Jakarta, Jumat (2/5) lalu, ini merupakan bentuk apresiasi kepada perusahaan, lembaga, ataupun praktisi yang secara aktif berkontribusi dalam meningkatkan standar K3 nasional. Penilaian penghargaan ini didasarkan pada dampak nyata dari inovasi para kandidat dalam mendorong kesadaran keselamatan kerja, baik di lingkungan industri, pendidikan, maupun masyarakat umum.

Menjadi penerima penghargaan World Safety Organization Concerned Professional Award 2025, dosen yang akrab disapa Adith ini dinilai sebagai tokoh yang aktif dan konsisten dalam mendorong integrasi nilai K3 di sektor pendidikan dan industri Indonesia. Ia dikenal sebagai narasumber di berbagai seminar dan pelatihan di bidang K3, sekaligus berkontribusi dalam mengembangkan kurikulum berbasis hard engineering K3 pertama di Indonesia.

Lebih lanjut, Adith juga menggagas Program Studi (Prodi) Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) ITS yang berfokus pada pendekatan teknik dalam keselamatan proses. Berbeda dengan prodi K3 konvensional yang berbasis kesehatan, RKP ITS menekankan analisis risiko berbasis engineering dan teknologi. “Kurikulumnya dirancang dengan mengintegrasikan berbagai core competency seperti mechanical, chemical, engineering physics, industrial and systems engineering, serta metallurgy untuk mendukung perancangan sistem keselamatan yang komprehensif,” terang dosen yang juga didapuk sebagai Kepala Prodi RKP ITS tersebut.

Dr Adithya Sudiarno ST IPU IDipNEBOSH (mengenakan jas) saat mengimplementasikan Virtual Reality dan Artificial Intelligence untuk pelatihan keselamatan bersama mitra industri terkait

Tak terbatas pada bidang pendidikan, ahli ergonomi ini juga terlibat dalam penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang Ergonomi bersama Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI). Selain itu, kesuksesan Adith juga ditunjukkan dari kolaborasi melalui inovasi instrumen Safety Model Canvas untuk mengukur budaya K3 di sejumlah mitra industri ITS. “Hasilnya, terjadi peningkatan kesadaran K3 hingga 30 persen dalam tiga tahun terakhir,” ungkapnya.

Dalam langkahnya, tantangan terbesar Adith adalah membangun kesadaran K3 di lingkungan pendidikan yang dianggap rendah risiko. Rancangan untuk terus menggencarkan edukasi bahwa keselamatan bukan hanya urusan industri, tapi juga kebiasaan yang harus dibentuk sejak dini merupakan solusi dari tantangan ini. “Upaya ini sejalan dengan target Kemnaker RI dalam Gerakan Peningkatan Produktivitas Nasional melalui penguatan SDM berbudaya K3,” tegasnya.

Tak hanya berdampak langsung pada lingkungan pendidikan dan industri, kontribusi Adith dalam penguatan budaya K3 ini juga selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta poin ke-3 terkait kehidupan sehat dan sejahtera. Upayanya dalam membangun kesadaran K3 sejak di lingkungan pendidikan hingga industri menjadi wujud nyata dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan berkelanjutan.

Dr Adithya Sudiarno ST IPU IDipNEBOSH (tengah) bersama tim ITS saat meraih Platinum Award pada kompetisi di Taiwan lewat inovasi K3i.verse, aplikasi Virtual Reality untuk Pelatihan Hazard Identification

Saat ini, Adith sedang mengembangkan sistem pelatihan K3 berbasis digital twin dan augmented reality (AR) untuk simulasi situasi darurat. Kolaborasi dengan Kemnaker RI juga berlanjut dalam penyusunan Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang K3 dan program sertifikasi profesi. “Dukungan ITS dan jaringan profesi memudahkan penyatuan perspektif berbeda, mulai dari hukum, kedokteran, hingga engineering,” paparnya.

Penghargaan ini menjadi kebanggaan bagi ITS, khususnya DTSI dan Prodi RKP, yang konsisten mencetak ahli K3 berdaya saing global. Penghargaan ini bukan tujuan akhir, melainkan pemantik semangat untuk terus memberi dampak positif bagi masyarakat akademis, industri, dan umum. “Semoga prestasi ini menginspirasi sivitas akademika untuk terus berkarya membangun Indonesia yang lebih aman dan produktif,” tutup Adith penuh harap. (HUMAS ITS)

 

Reporter: Lathifah Sahda

Berita Terkait