Kegiatan dengan seminar dan lokakarya nasional ini dipenuhi oleh pihak industri, guru SMA, hingga mahasiswa dari berbagai universitas baik secara luring maupun daring, Sabtu (15/02)

Kampus ITS, ITS News — Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) penting untuk diaplikasikan dalam kehidupan kerja sehari-hari. Memperingati Bulan K3 Nasional, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkolaborasi dengan Dewan K3 Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan wawasan terkait K3 di bidang industri, Sabtu (15/02).

Wakil Rektor III Bidang Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Teknologi & Sistem Informasi ITS Imam Baihaqi ST MSc PhD mengungkapkan, ajang Bulan K3 Nasional menjadi pengingat keselamatan kerja. Ia menekankan bahwa penerapan K3 penting untuk dilakukan baik di lingkungan kerja ataupun rumah, terlebih seiring berkembangnya zaman. “Industri dan teknologi yang terus berkembang menghadirkan pula risiko baru yang perlu terus dimitigasi,” jelasnya. 

Selaras dengan hal tersebut, K3 selalu menjadi salah satu aspek utama di tiap program studi di ITS. Perhatian ITS terhadap keselamatan juga dapat dilihat dari kontribusi kampus pahlawan dalam mendirikan Program Studi (Prodi) Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) ITS yang berfokus pada keselamatan proses. Menurutnya, mulai dari desain produk, pengemasan logistik, hingga proses di industri tak ada yang bisa terlepas dari aspek kesehatan dan keselamatan. 

Pengukuhan Agent of Change ITS terkait bidang K3 oleh Wakil Rektor III ITS Imam Baihaqi ST MSc PhD dan Wakil Ketua Dewan K3 Nasional Edi Priyanto SKM MM

Pada kesempatan ini pula Dewan K3 Provinsi Jawa Timur turut memberikan apresiasi bagi Prodi RKP ITS. Penghargaan ini diberikan atas kontribusi prodi ini dalam membina bibit unggul di bidang keselamatan industri. “Terlebih karena prodi ini menjadi pionir dalam bidang keselamatan proses di Indonesia,” jelas Kepala Prodi RKP ITS Dr Adithya Sudiarno IDipNEBOSH GradlOSH. 

Adith, sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa RKP ITS berkomitmen untuk menghadirkan insinyur terampil di bidang keselamatan. Ia melihat, keberadaan prodi ini menjadi jawaban atas kebutuhan industri akan insinyur yang ahli dalam perhitungan sekaligus bidang keselamatan proses. “Prodi ini memelopori penciptaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh di bidang keselamatan dengan bekal rekayasa yang kuat,” paparnya. 

Dalam seminar dan lokakarya bertema Penguatan Kapasitas SDM Dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 Untuk Meningkatkan Produktivitas ini juga mengesahkan perwakilan Agent of Change di bidang K3. “Keempat mahasiswa ITS ini akan menjadi garda terdepan terkait peningkatan kesadaran terkait K3 di bangku mahasiswa,” jelasnya. 

Kegiatan ini menghadirkan pula Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengguna Jasa Sekuriti Indonesia (APJASI) yang mengulas terkait peran penting bidang keselamatan di industri. Selain itu, VP K3 PT Petrokimia Gresik Ir Rully Eko Ardianto ST juga hadir dan menyematkan peran kritikal di bidang keselamatan proses bagi bidang industri. Seminar dan lokakarya ini disiarkan pula secara daring di kanal Youtube ITS. (*)

Reporter: Ricardo Hokky Wibisono
Redaktur: Rayinda Santriana