Anggota tim KKN Abmas ITS mendemonstrasikan pembuatan kerajinan gerabah dengan teknik cetak tuang
Kampus ITS, ITS News – Desa Rendeng, Kabupaten Bojonegoro dikenal sebagai penghasil kerajinan gerabah yang masih menggunakan teknik konvensional. Menanggapi hal tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Departemen Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gandeng masyarakat lokal untuk mengoptimalkan potensi industri kerajinan gerabah.
Anggota KKN Abmas ITS Maria Ratu Andhika menerangkan, penduduk Desa Rendeng telah lama memproduksi gerabah dan saat ini berkembang menjadi industri lokal. Kerajinan gerabah sendiri telah dipasarkan ke berbagai kota, akan tetapi produksinya masih menggunakan teknik tradisional. “Hal ini menghambat daya saing dan keberlanjutan industri gerabah di Desa Rendeng,” ungkapnya.
Produksi kerajinan gerabah Desa Rendeng masih menggunakan teknik cetak putar. Metode tersebut menghasilkan ukuran dan bentuk gerabah yang berbeda-beda sehingga mengakibatkan harga jual kerajinan rendah. “Karena keterbatasan pemahaman serta ingin mempertahankan cara lama, sehingga masyarakat memilih menggunakan teknik tradisional,” tutur perempuan yang akrab disapa Ratu ini.
Tim KKN Abmas ITS menunjukkan tata cara pembuatan gerabah menggunakan teknik cetak tuang pada pengrajin gerabah Desa Rendeng
Guna mengatasi permasalahan tersebut, tim yang dibimbing Drs R Bambang Gatot Soebroto MT ini berupaya untuk meningkatkan kualitas, desain, dan pemasaran gerabah. Tim KKN Abmas inovasikan pembuatan gerabah menggunakan teknik cetak tuang. Melalui demonstrasi yang diikuti oleh warga setempat, teknik cetak tuang gerabah dilakukan dengan menuangkan tanah liat cair ke dalam cetakan yang berasal dari gips.
Lebih lanjut, Ratu menjelaskan bahwa keunggulan cetakan gips dapat menyerap air lebih cepat sehingga tanah liat menjadi lebih cepat kering. Selain itu, teknik cetak tuang juga menghasilkan kerajinan dengan bentuk yang konsisten serta dapat digunakan berulang kali. “Teknik cetak tuang dapat mempercepat proses produksi dengan bentuk beragam,” jelas perempuan asal Gresik tersebut.
Tim KKN Abmas ITS dengan para pengrajin gerabah dalam kegiatan pembinaan guna meningkatkan produksi kerajinan gerabah
Masyarakat Desa Rendeng menyambut pelaksanaan kegiatan ini dengan tangan terbuka. KKN Abmas yang melibatkan sepuluh mahasiswa ini juga menyusun strategi promosi melalui desain tiga dimensi untuk monumen dan gapura desa dengan tujuan meningkatkan daya tarik wisata di Desa Rendeng. “Selama kegiatan, kami tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga berbagi ilmu mengenai teknik pembuatan gerabah,” ujar Ratu.
Mahasiswa angkatan 2022 tersebut optimis Sentra Gerabah Desa Rendeng berkembang menjadi pusat produksi gerabah yang inovatif dan berdaya saing tinggi. Melalui pemberdayaan pengrajin gerabah, KKN Abmas ini selaras dengan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) ke-9 yakni Infrastruktur, Industri, dan Inovasi. “Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan para pengrajin agar mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka,” ucapnya mengakhiri. (*)
Reporter: Nailah Rifdah Zakiyah
Redaktur: Regy Zaid Zakaria
Surabaya, ITS News — Keterbatasan motorik pada siswa penyandang cerebral palsy (CP) kerap menghambat aktivitas belajar di sekolah. Guna
Kampus ITS, ITS News — Ketergantungan pengelolaan sampah pada lahan terbuka mendorong Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersinergi dengan
Kampus ITS, ITS News – Meningkatnya ancaman siklon tropis di Samudera Hindia, akhir-akhir ini, menjadi alarm keras bagi pemerintah
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan


