Ahmad Zakaria saat memaparkan materi mengenai kebijakan dalam perkembangan kecerdasan buatan (AI)
Kampus ITS, ITS News — Tak dipungkiri, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin dinamis berpengaruh besar terhadap berbagai kebijakan di Indonesia. Sejalan dengan itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar Indonesia IT Security Conference (IDSECCONF) 2024 di Aula Departemen Teknik Informatika ITS, 26 Oktober lalu.
Dalam rangkaian konferensi yang diinisiasi oleh komunitas IT Security Enthusiast Indonesia tersebut, salah satu pembicara, Ahmad Zakaria mengulas bagaimana aspek hukum mempengaruhi pemanfaatan AI yang terus berkembang. AI yang saat ini menjadi andalan untuk mempermudah kehidupan sehari-hari, nyatanya masih banyak disalahgunakan dalam tindak kejahatan.
Lelaki yang akrab disapa Zaka ini melanjutkan, di Indonesia sendiri terdapat beberapa pelanggaran di bidang IT yang umum terjadi, seperti pelanggaran hak privasi hingga kebocoran data. Mirisnya, pelanggaran tersebut semakin mulus berjalan dengan hadirnya AI. “Fenomena seperti mengubah wajah atau suara seseorang untuk kepentingan yang buruk dapat menjadi awal pertengkaran yang tidak diinginkan,” terangnya memberi contoh.
Grafik yang menunjukkan kenaikan kasus kebocoran data di Indonesia dari tahun 2019 hingga 2023 (sumber : Metrotvnews)
Menanggapi hal ini, Zaka berujar bahwa sudah sepatutnya pemerintah memiliki kebijakan tegas dalam menyikapi perkembangan AI yang berakibat pada semakin masifnya fenomena kebocoran data. Namun sayangnya, Indonesia belum mempunyai kebijakan resmi dalam menyikapi hal tersebut. “Untuk saat ini kita dapat mengacu pada kebijakan yang telah ada, seperti UU No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi,” ungkap pakar hukum ini.
Pada dasarnya, kehadiran AI tidak bisa sepenuhnya disalahkan atas maraknya kasus kejahatan digital. Sebagai sistem cerdas, AI hanya mengolah data yang sudah ada di masyarakat. Di sinilah peran penting pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Pemerintah harus membuat regulasi yang kuat dan bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang menyalahgunakan teknologi guna menekan risiko kejahatan yang semakin meluas.
Menutup pemaparannya, Zaka menghimbau masyarakat umum terkhusus mahasiswa agar selalu memperhatikan dan menjaga data pribadi. Jangan sampai data pribadi dengan mudahnya tersebar di internet karena kelalaian membuka situs-situs yang tidak bertanggung jawab. “Di era teknologi yang semakin canggih ini, semua hal dapat menjadi alat kejahatan,” tutur Zaka mengingatkan. (*)
Reporter: ION18
Redaktur: Fathia Rahmanisa
Surabaya, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi meluncurkan
Surabaya, ITS News — Mewujudkan sinergi dengan pemerintah daerah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyambut positif program Bantuan Biaya
Mojokerto, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung gaya hidup sehat yang lebih intens, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi

