ITS News

Senin, 14 Oktober 2024
18 September 2024, 16:09

Dukung Ekonomi Sirkular, ITS Beri Pelatihan Pembuatan Pakan Lele

Oleh : itsfeb | | Source : ITS Online
Gambar tim KKN PM setelah gelar pelatihan

Tim KKN PM ITS bersama warga Desa Barengkrajan saat pelatihan pembuatan pakan lele 

Kampus ITS, ITS News — Tingginya harga pakan lele menjadi penghambat bagi peternak lele dalam mengembangkan usaha mereka. Menjawab tantangan ini, tim Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat (KKN PM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan pelatihan pembuatan pakan lele ekonomis dari limbah rumah tangga untuk mendukung ekonomi sirkular. 

Ketua tim KKN PM Emilia Setyono berujar, kegiatan yang berlangsung di Desa Barengkrajan, Krian, Sidoarjo ini bertujuan mengurangi biaya produksi lele dan menciptakan ekonomi sirkular dengan memaksimalkan sumber daya. “Desa ini memiliki banyak pengusaha kuliner dan peternak lele,” jelas mahasiswi yang akrab disapa Noni tersebut.  

Gambar mahasiswa KKN mendampingi pembuatan pakan lele

Mahasiswa KKN PM ITS melakukan pendampingan pembuatan pakan lele

Selain mendengar keluhan peternak perihal harga pakan lele yang kian meningkat, tim yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS tersebut pun mengamati bahwa banyak terdapat limbah rumah tangga yang dihasilkan masyarakat desa. “Kami pun memutuskan memanfaatkan limbah makanan itu menjadi bahan tambahan pembuatan pakan ikan lele,” ucapnya. 

Lebih lanjut, Noni menjelaskan bahwa langkah pertama yang dilakukan saat membuat pakan lele adalah menyiapkan alat dan bahan, seperti limbah makanan, molase, tepung ikan, ragi tempe, dan vitamin premix. Mulanya, limbah makanan tersebut harus dipastikan sudah dalam keadaan kering untuk mempermudah pengolahan. “Proses pengeringan dapat menggunakan oven atau dijemur di bawah sinar matahari,” ujarnya.

Setelah limbah makanan dipastikan kering, tim KKN PM ini melakukan penimbangan bahan sesuai dengan kebutuhan. Kemudian, adonan tepung tapioka ditambahkan pada baskom yang sudah berisi limbah makanan yang telah dihancurkan. Setelah tercampur rata, adonan dimasukkan ke dalam ember dan didiamkan selama kurang lebih dua hari. “Lalu kami kembali menggiling bahan tersebut dan dikeringkan di bawah sinar matahari,“ terang Noni.

Gambar masyarakat mencoba membuat pakan lele

Masyarakat sekitar antusias melakukan simulasi pembuatan pakan lele

Selama pelatihan, tim bimbingan Nova Maulidina Ashuri MSi tersebut  bukan hanya menjelaskan proses pembuatan pakan lele, tetapi juga budi dayanya secara umum. Tak berhenti di situ, tim KKN PM ini pun memberikan bantuan berupa bibit lele kepada peternak yang sempat reses akibat keterbatasan dana. 

Setelah pelatihan usai, Noni beserta tim tak serta-merta lepas tangan, mereka juga memonitoring hingga beberapa minggu setelahnya. Setiap beberapa minggu sekali, tim KKN PM ini mengunjungi desa tersebut untuk memberikan pendampingan kepada peternak. “Kami juga tak sungkan membantu menguras kolam lele agar hasil produksi semakin meningkat,” lanjut mahasiswi Departemen Matematika ini.

Kegiatan yang digelar sejak Juli tersebut memperoleh respons positif masyarakat sekitar yang ditandai dengan banyaknya masukan dan apresiasi yang diberikan. Noni berharap agar kegiatan ini dapat membantu membangkitkan kembali bisnis ternak lele mereka. “Semoga limbah makanan juga dapat berkurang dan menciptakan ekonomi sirkular untuk desa ini,” tutupnya penuh harap. (*)

 

Reporter: Mohammad Febryan Khamim
Redaktur: Fathia Rahmanisa

Berita Terkait