General Manager Antasena ITS Team Raihan Nafi Prasetyo (kanan depan) usai menyampaikan materi tentang Research and Development of Hydrogen Prototype Car of Indonesia

Kampus ITS, ITS News — Kobaran semangat berinovasi terpancar dari tim riset mobil hidrogen Antasena Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kali ini, Tim Antasena ITS berkesempatan hadir pada Indonesia International Hydrogen Summit (IIHS) 2024 yang mewadahi pemangku kepentingan dari berbagai belahan dunia yang fokus meneliti dan mengembangkan hidrogen. 

Pada edisi kali ini, IIHS 2024 mengusung tema Hydrogen and Ammonia at the Forefront of Energy Transition in Indonesia yang merefleksikan peran penting hidrogen dan amonia dalam menghadapi tantangan energi nasional. Acara ini dihadiri oleh pimpinan perusahaan, pemerintah, investor, hingga inovator untuk membahas regulasi dan menggali potensi hidrogen dan amonia sebagai energi alternatif.

Communication Manager Tim Antasena ITS Safitri Mufaidah menuturkan bahwa tim yang telah berhasil meluncurkan sembilan generasi mobil hidrogen tersebut mendapatkan kesempatan menyampaikan bahasan dengan topik Research and Development of Hydrogen Prototype Car of Indonesia. “Kami menyampaikan perkembangan riset hidrogen sekaligus tantangan yang kita hadapi selama riset,” jelas Safitri terkait kegiatan yang berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta, tersebut.

General Manager Antasena ITS Team Raihan Nafi Prasetyo (kiri) ketika menjadi pembicara dalam Indonesia International Hydrogen Summit 2024

Safitri menambahkan, Tim Antasena ITS membagikan perjalanan mereka selama kurang lebih 14 tahun dalam mengembangkan hidrogen. Ketika awal berdiri pada 2010 silam, mereka masih belum mengikuti kompetisi mobil hemat energi dan masih berfokus pada riset serta pengembangan terkait hidrogen. “Shell Eco-marathon 2012 menjadi awal Tim Antasena ITS mengikuti perlombaan mobil hemat energi,” imbuhnya. 

Bukan hanya itu, kontribusi tim yang pernah berlaga pada Grand Final Drivers’ World Championship (DWC) 2019 tersebut  pada pengembangan riset hidrogen pun termasuk jurnal yang mereka terbitkan. Timnya juga beberapa kali menyediakan wadah bagi mahasiswa ITS untuk mengulik hidrogen lebih mendalam melalui kegiatan Antasena Super Course (ASC). “Sebagai salah satu bagian dari kampus, kami terus berkomitmen memberikan wadah bagi mahasiswa,” ucapnya.

General Manager Antasena ITS Team Raihan Nafi Prasetyo (tengah) ketika memperkenalkan perkembangan riset hidrogen kepada pengunjung booth Tim Antasena ITS

Pada kegiatan yang digelar selama dua hari sejak Rabu (19/6) lalu tersebut, tim yang dibina oleh Sutarsis ST MSc PhD tersebut juga berkesempatan mendirikan booth untuk memperkenalkan riset mereka lebih mendalam kepada pengunjung ataupun peserta yang hadir. Pengunjung yang datang ke booth akan diperkenalkan terkait perkembangan mobil gagasan Tim Antasena ITS dan juga keunggulan mobil hidrogen mereka.

Ke depannya, Safitri melanjutkan, tim riset mobil hidrogen pertama di Indonesia tersebut berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pengembangan hidrogen. Program Net Zero Emission (NZO) pemerintah semakin melecut semangat Tim Antasena ITS untuk berinovasi lebih jauh. “Semoga semakin banyak masyarakat sadar dan turut berkontribusi pada riset dan pengembangan hidrogen,” pungkasnya penuh harap. (*)

Reporter: Mohammad Febryan Khamim
Redaktur: Nurul Lathifah