Segenap anggota dan pengurus Yayasan Al-Hafish mengunjungi ITS di Gedung Pusat Riset
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan Panti Rehabilitasi Mental Yayasan Al-Hafish Sidoarjo, 24 November lalu. Dihelat di Gedung Pusat Riset ITS, kunjungan ini bertujuan untuk menginisiasi kerja sama dalam membantu rehabilitasi penyandang disabilitas mental.
Kunjungan Yayasan Al-Hafish ini disambut dengan hangat oleh Dekan Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC), Dr Ir Ketut Eddy Purnama ST MT. Tidak hanya itu, hadir pula Wakil Dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Dr Ir Adhi Dharma Wibawa ST MT dan Wakil Direktur Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat, Lalu Muhamad Jaelani ST MSc PhD.
Ketua Yayasan Al-Hafish, Shodikin SKep Ners MKes menjelaskan kerja sama ini merupakan langkah awal untuk membantu proses rehabilitasi dan integrasi mereka ke masyarakat. Tidak hanya rehabilitasi pasien, kerja sama ini juga bertujuan untuk membantu mengubah stigma agar penyandang disabilitas mental dapat diterima dan beraktivitas kembali ke masyarakat.
Lebih lanjut, Shodikin mengungkapkan proses rehabilitasi penyandang disabilitas mental, dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Masalah internal merupakan masalah yang terkait secara intrinsik dengan penderitanya itu sendiri, seperti sikap dan perilaku yang terkadang keliru atau kurang diterima oleh masyarakat.
Dekan FTEIC ITS, Dr I Ketut Eddy Purnama ST MT sedang menyambut kunjungan Yayasan Al-Hafish dan membahas mengenai potensi penelitian bersama
Sementara itu, masalah eksternal berupa cara dunia luar memandang penyandang disabilitas mental. Berdasarkan pengalamannya, Shodikin menjelaskan bahwa stigma negatif yang dipegang oleh masyarakat sekitar menyebabkan penolakan di masyarakat. “Salah satu, faktor eksternal terbesar yakni penolakan dari keluarga,” tambah lelaki lulusan Sarjana Keperawatan ini.
Lebih lanjut, Shodikin mengusulkan penelitian di bidang medis dan kesehatan, terutama terkait kesehatan mental. Untuk mengimplementasikan hasil penelitian tersebut, ITS juga menawarkan bantuannya dalam bentuk program pengabdian masyarakat. “Dari penelitian ini diharapkan dapat melahirkan inovasi yang dapat proses rehabilitasi mental,” paparnya.
Bersama dengan Yayasan Al-Hafish, Shodikin berharap dapat membuka kerja sama dengan ITS dalam rangka membantu rehabilitasi penyandang disabilitas mental. Melalui kerja sama ini, ia juga berkeinginan dalam memajukan ITS sebagai implementasi Tri Dharma perguruan tinggi. “Mudah-mudahan ini menjadi sebuah titik awal,” tuturnya.
Untuk saat ini, ITS beserta Yayasan Al-Hafish sedang menyusun strategi dan program-program yang terbaik untuk saling bekerja sama. Shodikin berharap kerja sama ini dapat berjalan secara kontinu hingga tahap perjanjian Memorandum of Understanding (MoU). “Harapannya para penyandang disabilitas mental dapat menggapai sebuah derajat kesehatan yang optimal,” tutupnya. (*)
Reporter: Kevin Bahari Pratama
Redaktur: Regy Zaid Zakaria
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh

