ITS News

Selasa, 03 Desember 2024
05 November 2023, 20:11

Pertunjukan Reog Ponorogo, Semarakkan Pembukaan Pasar Juang ITS

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online
Gambar arak-arakan Reog Sanggar Dwi Budoyo di Pasar Juang Dies Natalis ITS Ke-63

Arak-Arakan Reog Sanggar Dwi Budoyo dari Bundaran ITS menuju Taman Alumni ITS sebagai pembuka acara Pasar Juang Dies Natalis ITS ke-63

Kampus ITS, ITS News — Masih menyemarakkan Dies Natalis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ke-63, Pasar Juang hadir dengan mengusung konsep seni dan budaya. Pada pembukaannya, acara tersebut  menghadirkan pertunjukan Reog Sanggar Dwi Budoyo, Sabtu (4/11). Alur pertunjukan hingga dagelan pemain menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton.

Kesenian Reog Ponorogo dari Sanggar Dwi Budoyo ini memukau para penonton yang hadir dan memadati Pasar Juang saat sore hari. Kesenian khas Kabupaten Ponorogo ini menggabungkan Sendratari Bujang Ganong, Jathil, Warok dan Barongan dengan sangat epik. 

Sebelum menampilkan pertunjukan di Taman Alumni ITS, terdapat arak-arakan penampilan reog yang dimulai dari bundaran menuju Taman Alumni. Diawali dengan Bujang Ganong di bagian paling depan, kemudian dilanjut Warok, dan Jathil. Sebagai penutup, Barongan tampil  dengan mengenakan caplokan (kepala singa) yang dihiasi dadak merak. Beragam alat musik tradisional, turut mengiringi penampilan reog ini  di antaranya seperti bonang, kendhang, kenong, gong, dan terompet.

Gambar Tarian Reog Sanggar Dwi Budoyo di pembukaan acara Pasar Juang Dies Natalis ITS Ke-63

Tarian Reog Sanggar Dwi Budoyo yang ditampilkan oleh Bujang ganong, Warok, Jathil, serta Barongan ikut meramaikan pembukaan acara Pasar Juang Dies Natalis ITS ke-63

Pentas reog diawali dengan tiga tarian pembuka yaitu penari Bujang Ganong, Warok, dan Jathil. Bujang Ganong dalam gerak tarinya menampilkan akrobatik yang atraktif dan ekstrim dengan topeng yang mirip wajah raksasa. Selanjutnya, Warok dengan pembawaan gagah memakai pakaian serba hitam dan muka dipoles warna merah. Terakhir, ada Jathil yang membawa kuda lumping sebagai pelengkap tariannya.

Setelah tarian pembuka selesai, barulah ditampilkan adegan inti yang berisi pertarungan sengit antar penari melawan sang barongan atau reog. Pertama-tama Jathil yang melawan sang reog dilanjut Warok dan yang terakhir Bujang Ganong, tetapi ketiganya tetap tidak mampu juga. Sang reog hanya bisa dikalahkan dengan pecutan Kelana Sewandana. Pada adegan penutupan, para penari menari bersama-sama. 

Gambar atraksi sembur api pada acara Pasar Juang Dies Natalis ITS Ke-63 di Taman Alumni

Atraksi sembur api pada pertunjukan Reog Sanggar Dwi Budoyo acara Pasar Juang Dies Natalis ITS ke-63 di Taman Alumni

Lebih lanjut, terdapat juga atraksi makan api dan sembur api yang sangat menarik perhatian para penonton. Atraksi ini diperagakan menggunakan bantuan minyak tanah dan obor. Uniknya, atraksi ini juga diiringi dengan kejenakaan para pemain sehingga tak ayal membuat para penonton tergelak sepanjang atraksi.  

Memakan durasi kurang lebih 45 menit, para penonton yang memenuhi sepanjang bundaran ITS hingga Taman Alumni mengikuti secara seksama penampilan reog ini. Gerakan penari Warok yang sangat kental dengan kegagahannya dipadukan kelincahan dan keceriaan penari Jathil, serta kepiawaian Bujang Ganong dalam melakukan atraksi-atraksi seperti jungkir balik membuat suasana menjadi sangat hidup.

Pertunjukan reog dengan variasi musik, tarian, dan atraksi ini sukses menggairahkan rasa antusiasme penonton baik dari warga ITS sendiri maupun masyarakat umum. Hal ini tentu bisa menjadi upaya pengenalan yang tepat terhadap budaya bangsa guna  menumbuhkan rasa cinta juga sebagai upaya pelestarian warisan budaya dari nenek moyang. (*)

 

Reporter: ion16
Redaktur: Fatima Az Zahra

Berita Terkait