(dari kiri ke kanan) Prof Adjie Pamungkas ST MDev Plg PhD sebagai moderator, Prof Tan Yigitcanlar, Rulli Pratiwi Setiawan ST MSc PhD, dan Setyo Nugroho ST MT PhD dalam konferensi Cities International Conference 2023

Surabaya, ITS News — Demi mewujudkan pengembangan infrastruktur kota cerdas, Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali gelar Cities International Conference 2023. Berhelat di Hotel DoubleTree by Hilton Surabaya, konferensi ini dilaksanakan dua hari sejak Rabu (25/10). 

Ketua Pelaksana Cities 2023, Rivan Aji Wahyu Dyan Syafitri SPWK MArs menyebutkan bahwa Cities 2023 merupakan kegiatan yang ditujukan untuk memperingati Dies Natalis Ke-63 ITS. Melalui tema Unleashing Smart Infrastructure Planning: Integrating New Technology For Urban Development, konferensi ini berfokus pada pengembangan infrastruktur cerdas melalui inovasi serta pemecahan masalah praktis.

Mengawali konferensi, Prof Tan Yigitcanlar mengangkat topik tentang Cetak Biru Kota Cerdas. Ia menyebutkan bahwa digitalisasi dan pemanfaatan kecerdasan buatan menjadi jalan keluar untuk mewujudkan kota cerdas. Menurutnya, kota cerdas adalah kota yang memanfaatkan data digital dan teknologi untuk menciptakan efisiensi dalam pembangunan ekonomi, kualitas hidup, dan keberlanjutan kota.

Sejalan dengan pemaparan profesor dari Queensland University of Technology, Australia tersebut dosen Departemen PWK ITS, Rulli Pratiwi Setiawan ST MSc PhD mengangkat topik Kota Cerdas menjadi Kota Tangguh. Rulli mengungkapkan bahwa transformasi kota cerdas menjadi kota tangguh harus memenuhi beberapa kriteria. Antara lain melindungi masyarakat serta  infrastrukturnya dari kerusakan fisik, sosial, maupun ekonomi yang berkepanjangan.

Dr Rulli Pratiwi Setiawan ST MSc PhD memaparkan topik Kota Cerdas menjadi Kota Tangguh

Lebih lanjut, salah satu contoh kota yang telah meraih penghargaan kota cerdas adalah Surabaya. Rulli menyampaikan bahwa untuk menjadi kota tangguh, maka diperlukan upaya tambahan dalam rangka meningkatkan ketahanan masyarakat, ekonomi, dan lingkungan. “Kota tangguh tidak hanya mempertimbangkan aspek teknologi, tetapi juga bagaimana menghadapi masalah dengan mengikutsertakan masyarakatnya,” tegas Rulli.

Tidak berhenti disitu, pada konferensi ini terdapat sesi pengkajian jurnal penelitian dari para peserta Cities 2023. Rivan mengungkapkan bahwa terdapat 62 jurnal yang akan dikaji dengan berbagai topik. Antara lain Smart Infrastructure for Urban Development, Sustainable Infrastructure Planning, dan Applied Technology for Better Planning. “Nantinya jurnal yang lolos akan diterbitkan dalam Institute of Physics (IOP): Earth and Environmental Science Scopus,” tutur Rivan.

Melalui serangkaian acara Cities 2023, Rivan berharap seluruh peserta semakin peduli dengan pengembangan teknologi dan infrastruktur. “Kami berharap konferensi ini dapat menjadi wadah bagi para profesional maupun peneliti dalam perencanaan kota dan wilayah,” tutup Rivan mengakhiri. (*)

Reporter: ion1
Redaktur: Regy Zaid Zakaria