ITS News

Kamis, 28 Maret 2024
20 Desember 2022, 19:12

Maksimalkan Wisata Belanja Alas Kaki, Abmas ITS Bagikan Strategi

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Tim KKN Abmas ITS bersama salah satu pelaku usaha alas kaki di Kecamatan Prajurit Kulon, Mojokerto

Mojokerto, ITS News – Mojokerto memang telah lama kondang akan destinasi wisata belanja alas kakinya. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membagikan strategi dan edukasi mengenai konsep kawasan wisata belanja kepada para pelaku usaha alas kaki di Kecamatan Prajurit Kulon, Mojokerto.

Salah satu anggota Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tergabung dalam program Abmas, Muhammad Haikal Pramono mengatakan, terdapat 12 mitra usaha dan pengrajin alas kaki yang turut digandeng dalam menyukseskan kegiatan ini. “Mereka akan kami bekali dengan edukasi dan strategi agar konsep wisata belanja industri alas kaki ini dapat berkembang secara masif,” tuturnya.

Berlangsung selama dua bulan, kegiatan ini diawali dengan survei dan diskusi bersama mitra dan pengrajin alas kaki setempat. Dari hasil diskusi itu, ditemukan beberapa masalah yang kerap ditemui, salah satunya adalah menurunnya daya beli masyarakat dan pesanan penjualan alas kaki saat pandemi Covid-19. Untuk itu, tim Abmas ITS mencoba memberikan tiga strategi marketing dan branding guna meningkatkan penjualan mitra dan pengrajin setempat.

Proses produksi alas kaki salah satu pengrajin di Kecamatan Prajurit Kulon, Mojokerto

Menurut Haikal, strategi pertama yang tak boleh luput adalah pemasaran produk secara online melalui e-commerce. Dengan strategi ini, timpalnya, target pasar yang dijangkau akan lebih luas. “Strategi selanjutnya adalah dengan membuat berbagai model atau jenis alas kaki berdasarkan tren yang ada,” ungkap Haikal.

Terakhir, tentu saja dengan melakukan branding dan menentukan merek dagang agar produk kerajinan lebih dikenal banyak konsumen. “Strategi ini sudah kami sampaikan saat kegiatan pelatihan bersama pengrajin setempat,” jelas Mahasiswa Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota ITS angkatan 2019 tersebut.

Hasil produksi alas kaki salah satu mitra di Kecamatan Prajurit Kulon dengan merek dagang Starlady

Ke depan, Haikal berharap strategi ini dapat segera diterapkan oleh seluruh mitra usaha di Kecamatan Prajurit Kulon. Dengan begitu, tambahnya, Kota Mojokerto akan semakin dikenal sebagai salah satu industri alas kaki terbesar di Indonesia, seperti halnya Kota Solo yang kondang akan julukan Kota Batiknya. (*)

 

Reporter: Muhammad Aulia Zikra
Redaktur: Erchi Ad’ha Loyensya

Berita Terkait