
Tampilan laman utama dari situs berbasis Geographic Information System (GIS) untuk wisata Desa Sekar, Kabupaten Pacitan
Kampus ITS, ITS News – Kurangnya promosi menjadikan potensi wisata di Desa Sekar, Kabupaten Pacitan, kurang dikenal oleh banyak wisatawan meskipun letaknya yang strategis. Berangkat dari hal tersebut, Departemen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) petakan potensi wisata desa tersebut menggunakan situs berbasis Geographic Information System (GIS).
Ketua tim riset Departemen Teknik Geofisika ITS ini, Dr Ayi Syaeful Bahri SSi MT, menjelaskan bahwa penggunaan situs berbasis GIS ini bertujuan agar data geospasial dan geografis dari tempat wisata di Desa Sekar dapat diakses dan disebarluaskan melalui jaringan internet. “Situs berbasis GIS ini merupakan pengembangan dari GIS yang memang sudah sering kami gunakan untuk melakukan pemetaan,” ujarnya.

Tampilan untuk penelusuran tempat wisata di Desa Sekar yang sudah dipetakan
Menurutnya, penggunaan GIS pada situs ini akan memberikan beberapa keuntungan bagi penggunanya dalam hal informasi geospasial. Antara lain adalah informasi realtime yang dapat diakses pengguna jika sudah terhubung dengan GPS miliki mereka. “Pada kasus desa wisata, nantinya pengunjung dapat mengestimasi tujuan dan durasi wisata yang ingin dilakukannya melalui situs ini,” ungkap Dosen Teknik Geofisika ITS tersebut.
Salah satu rekomendasi wisata yang terdapat pada situs tersebut dan sudah cukup dikenal masyarakat adalah Gua Luweng Dawung. Penampakan gua vertikal dengan keberadaan sungai bawah permukaan yang memiliki stalakmit dan stalaktit akan memanjakan mata para wisatawan selama berjalan menelusurinya. “Meskipun termasuk wisata alam ekstrem, para wisatawan akan disuguhkan keindahan alam gua karst yang unik,” ujar Syaeful.

Luweng Dawung sebagai salah satu tempat wisata yang ada di Desa Sekar
Diharapkan dengan program pemetaan ini dapat menarik lebih banyak minat wisatawan untuk berkunjung ke desa tersebut. Wisatawan juga dapat mengenal lebih dalam tentang desa tersebut melalui Tradisi Ceprotan yang selalu meriah setiap tahunnya dan Rumah Pawong yang memiliki arsitektur dapur khas. “Lebih lanjut, program ini nantinya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dan melestarikan potensi alam,” ungkapnya. (*)
Reporter: Faqih Ulumuddin
Redaktur: Muhammad Miftah Fakhrizal
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh