ITS News

Kamis, 25 April 2024
04 Desember 2022, 10:12

Cerdaskan Mahasiswa, ITS Sosialisasikan Pinjaman Online

Oleh : itsojt | | Source : -
Indri

Indriyatno Banyumurti sedang menjelaskan apa itu pinjaman online

Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember teguh untuk menciptakan lingkungan generasi muda yang cerdas dalam menggunakan media daring. Maka dari itu, diadakan webinar yang menjelaskan mulai dari hal sederhana, sampai dengan hal spesifik terkait dengan pinjaman online.

Direktur Eksekutif Information and Communication Technologies (ICT) Watch, Indriyatno Banyumurti, mengungkapkan bahwa pinjaman online merupakan jembatan antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman melalui media elektronik. Pinjaman online dikenal juga dengan istilah fintech lending atau peer-to-peer lending.

Pria asal Jawa Barat itu menyebut bahwa pinjaman online memiliki ciri-ciri berupa proses cepat, syarat mudah, lender yang memilih, risiko kredit ditanggung pemilik dana, bunga lebih tinggi, dan tidak dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). “Contoh dari tempat penyedia pinjaman online adalah Lunaria, Investree, dan Modalku,” ungkapnya dalam webinar berjudul.

Walaupun bersifat terstruktur, tetapi tidak semua pinjol bersifat legal. Lulusan ITB tersebut  mengatakan bahwa terdapat pinjaman online ilegal yang marak memakan korban. Ciri-ciri dari pinjaman online ilegal ini meliputi tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penawaran berupa Spam, bunga bersifat perhari, terdapat biaya tambahan, singkatnya jangka waktu pelunasan, meminta akses data pribadi, penagihan dengan teror, dan tidak memiliki layanan pengaduan yang jelas.

Indriyatno Banyumurti sedang menjelaskan ciri-ciri pinjaman online ilegal

Direktur PT Chelonind Integrated itu melanjutkan bahwa terdapat tips untuk menghindari pinjaman online ilegal. Tips tersebut disebut sebagai CAMILAN. CAMILAN merupakan singkatan dari Camera, Microphone, dan Location. Dalam mengakses pinjaman online, informasi yang diberikan kepada penyedia pinjaman hanya meliputi tiga hal tersebut. Jika penyedia pinjaman meminta informasi terkait kontak dan akses galeri, maka peminjam berhak untuk tidak memberikan informasi.

Terakhir, Direktur Eksekutif Purnawaktu tersebut mengatakan bahwa pinjaman online dapat menjadi bantuan jika dilakukan secara produktif. Namun pinjaman online juga dapat menjadi boomerang ketika digunakan secara konsumtif dan tidak mengukur kemampuan peminjam terlebih dahulu.(*)

 

Reporter: Ahmad Farhan Alghifari
Redaktur: Muhammad Miftah Fakhrizal

 

Berita Terkait