Kampus ITS, ITS News – Sebagai ajang untuk mengembangkan diri dan memperluas pengalaman, Muhammad Rakha Wirayuda mendapatkan kesempatan emas untuk melakukan magang internasional. Mahasiswa Departemen Manajemen Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (MB ITS) ini memperoleh pengalaman untuk menjalani magang di Mercedes-Benz, Inggris.
Sebelum Rakha memijakkan kaki di negara dengan julukan the black country, ia mendapatkan bekal materi dari Prof Benny Tjahjono, dosen pendampingnya di Inggris. Adjunct professor Departemen MB ITS ini membagikan materi bernama teori pemimpin pasar. “Materi tersebut penting untuk menganalisa permasalahan di Mercedes-Benz,” ujar mahasiswa angkatan 2020 ini.
Teori pemimpin pasar yang diusung oleh Michael Treacy dan Fred Wiersema dalam buku berjudul The Discipline of Market Leaders ini menjelaskan bahwa perusahaan tidak dapat menjadi segalanya bagi semua orang. Maka dari itu, perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
Rakha menjelaskan bahwa terdapat tiga aspek keunggulan kompetitif perusahaan yang disebutkan pada buku tersebut. Pertama, keunggulan operasional yang menawarkan produk atau jasa handal kepada konsumen dengan harga terjangkau. Selanjutnya, kepemimpinan produk yang berkompetisi di pasar melalui kecanggihan dan merek. Serta kedekatan pada konsumen dengan memberikan solusi terbaik kepada mereka.
Usai mempelajari ilmu tersebut, menurut Rakha, kini perusahaan harus memiliki minimal dua keunggulan kompetitif untuk mempermudah persaingan mereka di pasar. “Saat ini, pasar maupun perusahaan sedang mengalami era disrupsi yang mengharuskan siap untuk berubah,” ulasnya.
Di sisi lain, Rakha dapat mengembangkan jiwa kepemimpinannya melalui program Global Leadership Aspire Program (GLAP) yang diselenggarakan oleh Coventry University, Inggris. Karena melalui program ini ia wawasan baru dari berbagai pembicara yang sukses dalam kewirausahaan dan bisnis. “Mulai dari pendiri berbagai bisnis, alumni Coventry, hingga berbagai orang lainnya,” terangnya.
Pada dasarnya program bertujuan memberikan wadah bagi mahasiswa untuk berpikir secara luas agar menjadi suatu cita-cita maupun solusi guna menyelesaikan permasalahan yang ada. Uniknya, program ini mendatangkan mahasiswa di berbagai negara lainnya. Sehingga, tercipta sesi diskusi dinamis karena adanya pandangan yang beragam.
Mahasiswa program international undergraduate program (IUP) ini selalu merasa tertantang untuk menyelesaikan segala permasalahan yang dialami oleh Mercedes-Benz. Selama magang, Rakha mengaku bahwa terdapat pandangan untuk menganggap semua orang itu sama. Seperti halnya pada staf Mercedes-Benz yang dinilai sama karena tidak memandang umur maupun background setiap orang.
Terakhir, Rakha berterima kasih kepada ITS, khususnya MB ITS karena telah memberikan kesempatan emas tersebut kepadanya. Ia berharap kegiatan ini dapat ditiru maupun ditingkatkan lagi oleh mahasiswa ITS lainnya. “Semoga kegiatan ini bisa menginspirasi mahasiswa lain untuk terus menuntut ilmu dan berani melakukan internasionalisasi,” tutupnya dengan penuh harap. (*)
Reporter: Bima Surya Samudra
Redaktur: Najla Lailin Nikmah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melantik 129 insinyur baru melalui Program Studi Program
Kampus ITS, ITS News — Kekeringan yang berkepanjangan berdampak pada kehidupan masyarakat. Menanggapi kondisi tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata
Kampus ITS, ITS News — Departemen Teknik Material dan Metalurgi (DTMM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar acara IGNITE
Kampus ITS, ITS News – Menerapkan penggunaan teknologi tepat guna, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember