Social smoker atau perokok sosial yang hanya merokok pada kondisi-kondisi tertentu (sumber: hallosehat.com)
Kampus ITS, Opini – Pernahkah anda mendengar mengenai social smoker? Jika selama ini lazimnya masyarakat mengetahui istilah perokok aktif dan perokok pasif, ada satu jenis perokok lain yang dikenal sebagai social smoker. Sesuai namanya, sebutan tersebut ditujukan bagi para perokok sosial yang hanya merokok di momen tertentu saja.
Pada umumnya, para social smoker hanya merokok saat bersosialisasi dengan lingkungannya. Alhasil, mereka cenderung membutuhkan waktu yang relatif lama untuk menghabiskan satu bungkus rokok. Bisa satu minggu, satu bulan, hingga beberapa bulan tergantung intensitas waktu berkumpul bersama teman-temannya. Tidak jarang, social smoker sebatas meminta sebatang rokok ke rekannya.
Dilansir dari Hello Sehat, para ahli masih belum mengetahui penyebab seseorang bisa menjadi social smoker. Masalahnya, rokok mengandung nikotin yang seharusnya menyebabkan seseorang kecanduan nikotin. Jika seorang perokok aktif berhenti merokok, mereka akan mengalami beberapa efek samping seperti mudah emosi, sulit berkonsentrasi, dan gampang cemas.
Namun, hal ini tidak berlaku bagi social smoker. Mereka mampu hidup tanpa rokok berhari-hari hingga berminggu-minggu. Sampai tiba momen ketika mereka kembali berkumpul untuk sosialisasi bersama rekan-rekannya. Bagi social smoker, mereka lebih baik merokok dibandingkan termenung diam saat berkumpul bersama kerabatnya.
Memang serba salah rasanya jika memerlukan rokok sebagai jembatan interaksi. Dalih yang digunakan oleh para social smoker ini pun masih menuai pro dan kontra dari masyarakat. Terlepas dari hal-hal tersebut, pada dasarnya, kehidupan seorang perokok tidak lepas dari konsekuensi negatifnya. (*)
Ditulis oleh:
Thariq Agfi Hermawan
Mahasiswa S-1 Teknik Informatika
Angkatan 2021
Reporter ITS Online
Kampus ITS, Opini — Hari Raya Natal merupakan perayaan keagamaan umat Kristiani yang setiap tahunnya dirayakan sebagai momen refleksi
Kampus ITS, ITS News — Isu aksesibilitas dan layanan disabilitas kini tengah telah menjadi perhatian serius di berbagai perguruan tinggi.
Kediri, ITS News — Startup StrokeGuard yang didirikan oleh mahasiswa Jurusan Inovasi Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjalin
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan bangga dapat berpartisipasi dalam ekspedisi ilmiah internasional “OceanX –
