Singgih mewakili kelompok bawa kemenangan juara I kategori umum pada KMI Award untuk ITS.
Kampus ITS, ITS News – Covid-19 saat ini sudah mulai menunjukkan penurunan kasus aktif sehingga menyebabkan masyarakat mulai lengah akan protokol kesehatan. Padahal dengan virus yang terus bermutasi, protokol kesehatan menjadi hal yang krusial dalam pengendalian angka kasus Covid-19. Empat mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) rancang sistem kamera pengawas untuk menghadapi era kenormalan baru yang dinamai Intelligent Camera System for Health Protocol Detection Covid-19 (INCLUDE C-19).
Empat mahasiswa tersebut adalah Singgih Ardiansyah, Raul Ilma Rajasa, Arum Puspa Arianto, dan Ilham Wahyu Eko. Merasa tergelitik dengan kondisi masyarakat yang mulai lengah dengan protokol kesehatan menjadi awal dari inovasi yang mereka namai INCLUDE C-19. “Bukan hanya kamera yang menangkap visualisasi, INCLUDE C-19 dihadirkan untuk berpikir secara lebih luas dalam menangani masalah yg sedang terjadi,” ungkap Singgih.
Potret tampilan kamera INCLUDE C-19 tampak dari segala sisi
Konteks berpikir lebih luas dari sistem INCLUDE C-19 nampak pada kemampuan kameranya. Menurut Singgih, kamera INCLUDE C-19 dapat mendeteksi orang yang tidak memakai masker dan tidak menerapkan physical distancing. Dengan bantuan kecerdasan bantuan, informasi pelanggaran protokol kesehatan tersebut akan menghasilkan teguran yang disuarakan melalui speaker yang terhubung dengan kamera.
Dengan teguran tersebut, pelanggar bisa menyadari kesalahannya dan menjalankan protokol kesehatan kembali. Sistem pendeteksi pelanggaran protokol ini sangat potensial diterapkan pada lokasi-lokasi yang rentan mengundang keramaian, salah satunya swalayan. Singgih dan tim juga telah menguji kinerja INCLUDE C-19 melalui uji coba pada salah satu swalayan.

Uji coba penerapan sistem INCLUDE C-19 pada salah satu swalayan
Fitur menarik lain dari INCLUDE C-19 adalah kameranya yang terintegrasi dengan aplikasi bernama Include Apps. Di dalam aplikasi tersebut, pengguna dapat mengakses berbagai data hasil pendeteksian kamera mulai dari data jumlah pengunjung dan jumlah pelanggaran serta melihat dan mengunduh video deteksi kamera. “Data jumlah pengunjung dan pelanggaran juga dapat diunduh dalam format excel,” tambah Mahasiswa Teknik Komputer ITS ini.
Gagasan ini muncul ketika Singgih melihat maraknya pandemi di awal tahun. Seiring dengan dirinya yang sedang menggeluti computer vision, Ia pun berangan-angan untuk mengimplementasikan ilmu yang ia dapat agar dapat menjadi solusi di tengah pandemi. Bersama tiga rekannya, Singgih mampu merealisasikan ide ini dan mampu meraih juara pertama pada ajang Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Award pada bidang teknologi.
(dari kiri ke kanan) Singgih Ardiansyah (Teknik Komputer 2020), Raul Ilma Rajasa (Teknik Informatika 2020), Arum Puspa Arianyo (Teknik Elektro Otonasi 2020), Ilham Wahyu Eko Prasetyo (Teknik Elektro 2020)
Sebagai anak teknik, Singgih mengaku mengalami kesulitan dalam melakukan pemasaran. Di tahap berikutnya, Ia ingin mendapat binaan lebih lanjut untuk pemasaran produk mereka. “Kami berharap startup kami ini bisa berkembang hingga skala industri, jadi tidak hanya pada lingkup mahasiswa saja,” pungkas Singgih. (*)
Reporter: Silvita Pramadani
Redaktur: Gita Rama Mahardhika
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh


