Foto bersama Tim Abmas Departemen Teknik Mesin Industri, Fakultas Vokasi ITS dan UMKM Syafrida Snack
Surabaya, ITS News – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perlu meningkatkan kuantitas produk untuk memajukan usahanya. Oleh karena itu, tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Departemen Teknik Mesin Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang mesin pemotong tempe otomatis. Mesin pemotong tempe otomatis tersebut dalam membantu kebutuhan UMKM Syafrida Snack di Manyar, Mulyorejo, Surabaya.
Ketua tim Abmas, M Lukman Hakim ST MT menjelaskan bahwa pembuatan mesin ini bertujuan untuk mempercepat proses pemotongan tempe, menjaga ketebalan tempe, dan meningkatkan higienis produk. Pemotong tempe ini mampu memproduksi potongan tempe tipis siap olah dengan kapasitas 12 batang tempe dengan kecepatan pemotongan kurang dari sepuluh menit. Selain itu, hasil dari pemotongan tempe rapi dan tidak hancur.
Tak hanya itu, pemilihan material yang digunakan sebagai komponen mesin pemotong tempe ini memiliki standar food grade, sehingga aman digunakan bagi makanan. “Mesin ini juga mudah dilakukan perawatan dan pengoperasian, jadi tidak menyulitkan pengguna,” tutur lelaki yang juga merupakan alumnus ITS tersebut.
Mesin ini tersusun oleh motor listrik, transmisi daya, thruster atau pendorong, lintasan diletakkannya tempe, pisau pemotong, dan dilengkapi tiga poros. Dalam penggunaannya, tempe secara manual diletakkan pada lintasan tempe yang dirancang dalam dua bentuk, yakni bulat dan kotak. Setelah mesin dihidupkan, motor listrik pada mesin akan menggerakkan poros pertama yang terhubung dengan poros kedua.
Ilustrasi rancangan mesin pemotong tempe otomatis buatan Tim Abmas Departemen Teknik Mesin Industri, Fakultas Vokasi ITS
Lebih lanjut, poros kedua ini sangat penting sebab memiliki fungsi untuk menggerakkan pisau dengan mekanisme berayun. Poros kedua juga berperan dalam menggerakkan poros berulir yang akan membuat thruster mendorong lintasan tempe ke arah pisau. “Pada saat pisau pemotong bergerak atas, thruster akan mendorong lintasan diletakkannya tempe ke bagian bawah pisau,” ucap Lukman.
Lukman mengatakan, proses pembuatan mesin pemotong tempe ini memakan waktu kurang lebih dua bulan. Ke depannya akan dibuat mesin pemberi bumbu dan penggoreng otomatis yang kemudian diintegrasikan menjadi satu. “Sekitar dua bulan lagi semua mesin akan rampung, jadi tempe mentah yang dimasukkan akan keluar sebagai produk jadi keripik tempe,” ujarnya.
Kini, mesin pemotong tempe otomatis ini telah digunakan oleh UMKM Syafrida Snack sejak Rabu (17/11) lalu. Menurut dosen Departemen Teknik Mesin Industri ITS tersebut, pihak UMKM merespons baik atas keberhasilan dibuatnya alat pemotong ini. “Semoga dengan adanya kegiatan Abmas ini, dapat meningkatkan produktivitas, tingkat higienis, serta kualitas produk sehingga keuntungan UMKM turut naik,” pungkasnya Lukman.(*)
Penyerahan mesin pemotong tempe otomatis kepada UMKM Syafrida Snack
Reporter: Megivareza Putri Hanansyah
Redaktur: Sofyan Abidin
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung


