ITS News

Rabu, 24 April 2024
25 November 2021, 20:11

KKN ITS Tingkatkan Produktivitas Porang Lewat Teknologi Tepat Guna

Oleh : itszah | | Source : ITS Online

(dari atas) tim Abmas ITS memberikan alat ke mitra dan hasil uji coba umbi porang yang telah melewati proses pada alat

Kampus ITS, ITS News – Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan hasil alamnya, tak terkecuali umbi porang. Umbi porang kini digandrungi dan memiliki peluang usaha yang prospektif sehingga semakin banyak petani yang membudidayakan. Turut berkontribusi, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyuguhkan solusi Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa alat pencuci, perajang, dan pengering untuk meningkatkan nilai jual porang.

Selama ini petani porang masih menjual hasilnya dalam bentuk umbi yang belum diolah sehingga nilai ekonominya cenderung rendah. Kisaran harga umbi porang adalah 10.000 – 13.000 ribu per kilogramnya. Dr Atria Pradityana ST MT kemudian menginisiasikan tim KKN yang menggagas suatu teknologi yang ditujukan untuk mengolah porang sehingga dapat meningkatkan penghasilan para petani.

Menggandeng Komunitas Petani Porang (KOMPPOR) Majapahit Pacet, Mojokerto, Tim Abmas ITS menawarkan alat untuk mengolah umbi porang menjadi keripik dan tepung. Kedua produk ini memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi daripada umbi porang mentah. Chips porang dihargai sekitar Rp 55.000 – 75.000 per kilogram sedangkan harga tepung porang dapat mencapai Rp 200.000 – 300.000 per kilogram.

Komunitas Petani Porang (KOMPPOR) Majapahit Pacet, Mojokerto saat memanen umbi porang

Untuk mencapai tujuan pembuatan dua produk tersebut dibutuhkan sebuah mesin pengolahan. Salah satu anggota tim, Liza Rusdiyana ST MT mengungkapkan bahwa luaran abmas ini adalah berupa TTG yang diberikan kepada mitra. TTG ini juga dilengkapi dengan Standard Operating Procedure (SOP) penggunaan dan perawatan, paper, hingga hak paten. “Memberikan nilai tambah pada umbi porang menjadi tujuan besar yang ingin diraih untuk meningkatkan kesejahteraan para petani umbi porang,” ungkapnya.

Lebih dalam diungkapkan, untuk mendapatkan chips porang yang berkualitas maka diperlukan tahapan proses mulai dari pencucian porang, perajangan, dan pengeringan. Menanggapi hal ini, Tim Abmas ITS telah mengkomunikasikan dengan mitra terkait rancangan pencucian, perajangan, dan pengeringan porang yang sesuai. Rancangan yang telah disepakati mampu menjawab kendala yang selama ini dihadapi berupa faktor efisien dan kontak langsung dengan umbi porang yang getahnya beracun.

Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk kemandirian proses produksi umbi porang karya Abmas ITS

Liza menambahkan, cara kerja dari alat ini sangat sederhana. Yakni dengan memanfaatkan putaran motor untuk memutar poros yang terdapat penyikat dari baut karet, yang dipasang sesuai desain dan perencanaan untuk mencuci umbi porang. Setelah proses pencucian selesai, maka umbi porang diarahkan ke bagian mesin pencacah melalui pengarah dan dipotong sesuai dengan ketebalan yang diinginkan yaitu berkisar antara 3-4 milimeter.

Perempuan yang andil dalam Desain Sistem Mekanikal ini menyampaikan bahwa pasca alat rampung dilakukan implementasi pemberdayaan masyarakat dengan mendemokan TTG pencuci dan perajang umbi porang. “Setelah menggunakan TTG ini diharapkan proses produksi dapat lebih cepat, menghemat energi, dan produksi keripik bisa meningkat,” pungkasnya. (*)

Reporter: Faadhillah Syhab Azzahra
Redaktur: Gita Rama Mahardhika

Berita Terkait