ITS News

Rabu, 24 April 2024
25 November 2021, 16:11

KKN ITS Sukses Bangun Pondok Ilmu Bagi Anak Pesisir

Oleh : itssin | | Source : ITS Online

Foto bersama mahasiswa, anak-anak, dan warga Desa Semare usai Penutupan KKN.

Kampus ITS, ITS News — Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar salah satunya kesulitan belajar yang dirasakan anak-anak desa akibat keberlangsungan belajar mengajar daring. Sejalan dengan hal itu, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bangun Pondok Ilmu dan menjalankan program Beri Karakter untuk memberikan fasilitas pembelajaran dan pengetahuan kepada anak-anak warga pesisir Desa Semare, Kabupaten Pasuruan.

Ketua tim KKN Abmas, Muhammad Amin Nurdin menjelaskan bahwa tingkat pendidikan dari penduduk Desa Semare umumnya masih tergolong rendah. Mayoritas penduduk hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP), “Hal ini dikarenakan masih banyaknya kasus putus sekolah di Desa Semare,” jelasnya. 

Pria yang akrab disapa Amin ini menjelaskan bahwa setelah melakukan survei, sebagian besar warga Desa Semare mengaku bahwa anak-anak mengalami kesulitan belajar daring. Metode pembelajaran baru ini tidak dibarengi dengan kesiapan fasilitas sehingga berpengaruh pada lambatnya pemahaman. “Warga menyampaikan anak-anak sulit diajak belajar dan lebih banyak bermain ketika sekolah daring,” ungkapnya. 

Karena permasalahan tersebut, Tim KKN Abmas ITS ini bangun Pondok Ilmu yang diintegrasikan dengan program Beri Karakter dengan tujuan memfasilitasi kegiatan belajar. Selain itu, kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan wawasan masyarakat sekitar terkait pengetahuan umum dan informasi digital. “Kami melengkapi fasilitas mulai papan tulis, meja belajar, buku-buku, hingga mainan edukasi untuk menarik anak-anak belajar,” jelasnya. 

Pondok Ilmu dibangun di tempat wisata Cafe Laut Semare berdasarkan masukan dari warga serta pengelola wisata tersebut. Dengan melibatkan warga sekitar, Amin beserta tim mendesain dan membangun Pondok Ilmu. “Pendopo yang awalnya kosong dan belum dimanfaatkan ini akhirnya dapat menjadi pusat belajar anak-anak Desa Semare,” ujarnya.

Pondok Ilmu dibangun di Pendopo Wisata Cafe Laut Semare yang belum dimanfaatkan.

Adapun Program Beri Karakter merupakan program pembelajaran yang ditujukan untuk anak-anak tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Media yang digunakan dalam pembelajaran beraneka ragam mulai media digital baik audio maupun visual, media permainan, kegiatan diskusi, dan kegiatan praktek. “Hal ini bertujuan agar anak-anak tidak bosan, menambah semangat belajar, serta menumbuhkan pemikiran kritis,” ujar Amin.  

Pada hari kerja yakni Senin hingga Jumat, kegiatan pengajaran yang dilakukan adalah konsultasi tugas sekolah dan membahas materi pelajaran adik-adik. Adapun di hari libur kegiatan pengajaran disesuaikan dengan kurikulum Beri Karakter yakni pengetahuan maritim, kreasi dari laut, nasionalisme, serta pengetahuan digital seperti mengoperasikan Canva, Powerpoint, Word, dan Excel.

Keberhasilan kegiatan KKN ini tidak lepas dari bantuan dari pengelola wisata Cafe Laut Semare yang telah memberikan ruang dan membantu pengelolaan kebersihan. Hal ini kemudian menjadi Tim KKN Abmas ITS ini berambisi memberikan kontribusi untuk wisata Cafe Laut Semare. Kontribusi tersebut diwujudkan melalui pendampingan dari proses desain hingga pengajuan proposal agar rencana pendopo dapat direalisasikan dengan biaya pemerintah. “Kami dampingi masyarakat untuk mendesain pendopo yang belum dimanfaatkan ini untuk diajukan proposal dana ke Pemerintah Kabupaten Pasuruan,” ujarnya.

Foto Pelaksanaan Program Beri Karakter di Pondok Ilmu Desa Semare.

Didampingi oleh Dyah Sawitri ST MT, tim KKN ITS ini berhasil menjalan rangkaian kegiatan pengabdian selama dua bulan.  Program ini menuai tanggapan yang positif dari warga Desa Semare. Banyak warga bahkan membantu mempromosikan program sehingga semakin banyak anak datang ke Pondok Ilmu. Sekolah Dasar (SD) di sekitar desa pun juga mengarahkan anak didiknya untuk belajar di Pondok Ilmu menjelang ujian. “Kami senang banyak anak-anak yang hadir sampai akhir pelaksanaan program” ungkapnya. 

Terakhir, Amin berharap bahwa Pondok Ilmu yang telah menjadi inventaris Desa Semare tersebut dapat terus dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai fasilitas belajar dan mampu meningkatkan minat baca masyarakat sekitar. “Kami juga berharap program ini dapat jadi acuan program lain yang dapat diterapkan di lebih banyak desa,” pungasnya. (*)

Reporter: Shinta Ulwiya
Redaktur: Gita Rama Mahardhika

Berita Terkait