Monica saat menyampaikan materi mengenai Renewable Energy di Indonesia
Kampus ITS, ITS News –Teknologi mengenai energi terbarukan terus bermunculan hingga diprediksi dapat menggantikan batu bara. Tujuan adanya energi terbarukan adalah untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Fakta tersebut dikemukakan Monica R Simarmata dalam acara Society Renewable Energy (SRE) Welcome Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Sabtu (16/10)
Menurut wanita yang akrab disapa Monica, Saat ini, Indonesia mengikuti tren Net Zero.Tren ini menciptakan lingkungan tanpa emisi atau emisi sama dengan nol. Langkah Indonesia untuk mengimplementasikannya dengan cara menjaga temperatur suhu agar tidak naik lebih dari dua derajat celcius per tahun.
Data Perkembangan RE di Indonesia dari Bloomberg (Lembaga yang menggali data dari seluruh dunia)
Guna mewujudkan hal tersebut, lanjut Monica Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) merilis Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2030. RUPTL tersebut memuat gebrakan baru dengan meningkatkan rasio elektrifikasi mengajak pihak swasta untuk turut berpartisipasi menjadi pengembang. “Dengan begitu kami harap akan tersedia inovasi baru pada energi terbarukan,” paparnya.
Monica melanjutkan, 59% energi terbarukan di Indonesia berasal dari konversi energi air. Hal tersebut sangat bertentangan dengan kondisi Indonesia yang berada diantara tiga lempeng tektonik. “Dengan hal itu, seharusnya porsi konversi energi geothermal lebih banyak karena Indonesia dapat memanfaatkan tenaga panas bumi dengan mudah,” tambahnya.
Menurut Monica, energi solar memiliki peluang lebih tinggi untuk diimplementasikan di Indonesia karena harga nya yang semakin turun. Menurut data dari Bloomberg, hingga 2050 harga solar menjadi lebih murah dari batu bara. Dengan begitu implementasi Solar sebagai energi pengganti batu bara dapat direalisasikan. “Namun masalahnya apakah investor tertarik untuk terlibat dalam proyek penggunaan energi solar tersebut,” sahutnya.
Monica mengatakan, terdapat berbagai tantangan untuk mewujudkan energi terbarukan di Indonesia.Seperti kepastian investor, kebijakan, harga, dan pengetahuan akan resiko hingga beberapa tahun kedepan. “Saya berharap energi terbarukan dapat di implementasikan dengan mudah di Indonesia,” pungkasnya. (*)
Reporter : ion29
Redaktur : Muhammad Ainul Yaqin
Kampus ITS, ITS News – Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan pemetaan dan digitalisasi data spasial di
Pasuruan, ITS News – Upaya memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa terus dilakukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui kegiatan
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan

