Kampus ITS, ITS News – Seiring berkembanganya teknologi dan daya saing manusia, menjadi seorang wirausaha merupakan hal lumrah yang banyak dijajal kaum muda, tak terkecuali para pemuda. Guna mengasah lebih dalam potensi ini, Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan (HIMATEKLA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan Webinar Series bertajuk Be A Young Entrepreneur secara dalam jaringan (daring), Sabtu (5/6).
Dwi Susilo Adi pembicara dari webinar tersebut mengatakan bahwa menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha merupakan sesuatu yang tidak mudah. Pola pikir pertama yang harus ditanamkan sebagai seorang pengusaha adalah siap keluar dari zona nyaman. Sebab berbeda dengan pegawai, pengusaha harus siap mendapatkan penghasilan yang tidak tetap. “Hal tersebut sangatlah sulit terutama bagi mantan pegawai, sehingga dibutuhkan orang-orang dengan keyakinan dan tekad yang kuat,” ujarnya.
Setelah mental awal telah dikuasai, Susilo mengungkapkan bahwa hal berikutnya yang harus dimiliki seorang pengusaha adalah modal. Modal yang dimaksud bukan hanya berbentuk uang, tetapi juga skill atau kemampuan. Menurutnya, kemampuan merupakan modal yang lebih utama dibanding uang. “Usaha akan berjalan lancar dalam jangka panjang apabila sesuai dengan minat dan bidang kita,” tutur alumnus Departemen Teknik Kelautan angkatan 2000 ini.
Susilo menambahkan, guna mempersiapkan modal kemampuan dalam berwirausaha ini, seseorang harus mengetahui terlebih dahulu keunggulan atau kekuatan yang dimilikinya. Hal ini memang bukanlah hal yang mudah, namun dengan niat dan usaha, seiring berjalannya waktu kekuatan tersebut pasti dapat ditemukan.
Apabila faktor internal telah dipersiapkan, President Director PT Paramesti Mitra Indonesia ini melanjutkan, tahap selanjutnya adalah menentukan target dan sasaran usaha. “Kedua hal tersebut sangat penting, karena berkaitan dengan jenis usaha, desain usaha, dan aplikasi yang akan diambil nantinya,” paparnya.
Pria berkacamata ini menjelaskan bahwa selain target yang jelas dan spesifik, faktor lain yang tidak kalah penting untuk memperlancar usaha adalah relasi. Sebab dalam permulaan bisnis, relasi yang dimiliki akan berpeluang menjadi konsumen pertama yang mendukung keberlanjutan usaha. “Dari relasi ini, secara tidak langsung kita sekaligus promosi dari mulut ke mulut,” katanya.
Apabila usaha berhasil didirikan, Susilo berpesan untuk menjaga tanggung jawab dan rasa kepemilikan terhadap usahanya. Sebagai seorang pengusaha, tidak diperkenankan hanya mengandalkan pada pegawai saja. “Maksudnya seperti tidak tahu-menahu soal keuntungan, pemasukan dan pengeluaran, karena hal tersebut tidak mencerminkan tanggung jawab dan rasa kepemilikan seorang pengusaha,” pungkasnya menasihati.
Reporter: Nadila Wulan Cahyani
Redaktur: Akhmad Rizqi Shafrizal
Kampus ITS, ITS News – Guna melakukan digitalisasi dan perbaikan dalam penanganan medis di Indonesia, tim mahasiswa dari Institut Teknologi
Kampus ITS, ITS News —Menghabiskan waktu selama lima tahun sebagai Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) benar-benar memberikan kenangan
Kampus ITS, ITS News – Mengukuhkan tekad di bidang keilmiahan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan
Kampus ITS, ITS News – Gelaran Wisuda ke-129 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjadi momen wisuda terakhir yang dipimpin