ITS News

Jumat, 19 April 2024
01 Januari 2021, 21:01

Antara Menyusun Resolusi atau Memikirkan Solusi

Oleh : itssep | | Source : ITS Online

Ilustrasi Opini Mengenai Resolusi. Sumber : google image.

Kampus ITS, Opini – Setiap menjelang akhir tahun, mayoritas hal yang dilakukan banyak orang, terutama generasi millennial, adalah menyusun resolusi. Menyusun banyak target untuk dicapai pada setahun berikutnya. Namun, seringkali resolusi ini dinilai kurang berpengaruh terhadap pencapaian target itu sendiri. Lalu apakah sebaiknya kita perlu menyusun resolusi baru? Atau lebih baik juga memikirkan solusi?

Berdasarkan definisi yang ditulis Kamus Cambridge, resolusi tahun baru adalah janji yang dibuat pada diri sendiri untuk memulai sesuatu yang baik dan menghentikan kebiasaan yang buruk mulai dari hari pertama di tahun baru. Dengan kata lain, resolusi adalah membuat keinginan atau cita-cita yang dituangkan dalam rencana baik tertulis maupun tidak tertulis.

Sedikit berbeda dengan resolusi, adapun definisi solusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah penyelesaian atau pemecahan suatu masalah sehingga diharapkan dapat menghasilkan jalan keluar nantinya. Dengan kata lain, solusi dapat berupa penyelesaian terhadap suatu masalah, tanggung jawab yang diemban, dan bahkan keinginan yang ingin dicapai.

Baik resolusi maupun solusi seharusnya dapat berjalan berdampingan. Resolusi dapat digunakan untuk menciptakan suatu target. Sedangkan solusi dapat menjadi langkah mencapai keberhasilan resolusi. Namun realitanya, justru resolusi yang sudah disusun tidak dibarengi dengan solusi untuk mencapainya.

Menurut Sarah Puitt dalam “The History of New Year’s Resolutions”, berdasarkan penelitian pada 2015 ditemukan sebanyak 45 persen warga Amerika Serikat yang membuat resolusi tahun baru. Dari jumlah tersebut hanya delapan persen yang berhasil mencapai resolusi mereka. Hal ini didukung dari ulasan artikel U.S. News yang menyebutkan bahwa sekitar 80 persen resolusi tahun baru yang dibuat oleh warga Amerika gagal dipertahankan saat baru memasuki minggu kedua bulan Februari.

Miris? Tentu. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang dinilai meremehkan resolusi. Padahal, mereka melupakan bahwa dalam menyusun resolusi perlu juga berkomitmen untuk mencapainya dengan memikirkan solusi. Terutama bagi orang yang belum menggapai semua resolusi di tahun sebelumnya, maka akan lebih baik untuk memikirkan solusi untuk dapat menyelesaikannya di tahun berikutnya alih-alih membuat resolusi baru yang berbeda.

Di lain sisi, ada pendekatan lain yang dirasa lebih efektif daripada resolusi awal tahun. Yakni membuat resolusi mingguan atau disebut resolusi Hari Senin. Hal ini dapat berupa target yang ingin dicapai dalam tenggat waktu seminggu. Melalui target-target sederhana yang ingin dicapai dapat dirasa mampu untuk diselesaikan karena langsung mengetahui hasilnya ketika satu minggu tersebut usai. Solusi tentu dapat langsung dipikirkan untuk dapat menyelesaikan target tersebut di minggu berikutnya.

Pada dasarnya, membuat resolusi tetaplah penting bagi setiap individu. Resolusi dapat membuat setiap orang mempunyai arah dalam hidup melalui tujuan yang ingin dicapai. Namun, tetap ada batas yang memisahkan antara tujuan atau sekedar keinginan, yaitu ada atau tidaknya solusi dari setiap target resolusi yang akan dilaksanakan.

 

Ditulis oleh :

Septian Chandra Susanto

Mahasiswa Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota ITS

Angkatan 2018

Reporter ITS Online

Berita Terkait