ITS News

Minggu, 12 Mei 2024
10 Desember 2020, 14:12

Eksplorasi Ide Pengembangan Teknologi Kelautan Melalui SENTA 2020

Oleh : itssep | | Source : ITS Online

Ketua Pelaksana SENTA 2020, Prof Ir I Ketut Aria Pria Utama MSc PhD, Menyampaikan Laporan Pelaksanaan SENTA 2020

Kampus ITS, ITS News – Mengingat pentingnya peran dan kekuatan maritim serta fungsinya bagi Indonesia dan dunia, Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghelat Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Kelautan (SENTA), sebagai langkah eksplorasi  ide pengembangan teknologi kelautan. Berbeda dari tahun sebelumnya, seminar berskala internasional ini digelar secara daring, Selasa (8/12).

Ketua Pelaksana SENTA 2020, Prof Ir I Ketut Aria Pria Utama MSc PhD, mengungkapkan, seminar tahunan ini mengusung tema Transformation from Archipelagic into Maritime States for Prosperous Indonesia. Menurutnya, tema tersebut sejalan dengan program pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. “Juga sebagai upaya meningkatkan kegiatan ekonomi serta kesejahteraan dari laut,” tambah pria yang kerap disapa Aria ini.

Terdapat delegasi dari beberapa negara yang berpartisipasi pada ajang yang lahir di tahun 2001 ini. Di antaranya Inggris, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Sri Lanka, dan Indonesia. Selain itu, terdapat tiga negara baru yang berpartisipasi pada ajang SENTA di tahun 2020, yaitu Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Nigeria. “Kami mengapresiasi bertambahnya delegasi dari negara lain, lantaran SENTA 2020 ini dilaksanakan secara daring,” ungkapnya. 

Aria menambahkan, topik yang dibahas dalam SENTA 2020 terdiri dari Naval Architecture yang bertujuan untuk menghasilkan desain kapan, struktur, dan hidrodinamik yang efisien dan efektif. Kemudian,  Ship Production and Material Technology untuk meningkatkan kualitas dan produksi kapal yang ekonomis, Marine Robotics and Digital Ship Technology untuk menciptakan penerapan teknologi digital dan robotika dalam aplikasi kelautan, dan Marine and Safety Engineering untuk menyediakan sistem dan mesin kapal yang efisien dan efektif. 

Ada juga topik Marine Renewable Energy untuk menghasilkan energi alternatif berkelanjutan dalam penerapan minyak dan gas serta kelautan secara efektif dan efisien, dan Offshore and Coastal Engineering untuk mengelola sumber daya alam pesisir agar optimal dan berkelanjutan. Tak ketinggalan, Shipping Port and Maritime Logistic untuk membangun infrastruktur yang efektif, efisien, dan berkelanjutan, serta Maritime Education and Training untuk mengeksplorasi situasi kontemporer pendidikan dan pelatihan maritim. 

Dekan FTK ITS, Dr Eng Trika Pitana ST MSc, Memberikan Sambutan pada Acara Pembukaan SENTA 2020

Melalui delapan topik tersebut, terkumpul lebih dari 81 paper yang telah diproses melalui prosiding IOP terindeks Scopus dan siap dipresentasikan. Tak main-main, semangat peserta untuk berpartisipasi dalam SENTA 2020 ini begitu besar. Semua tergambarkan dari masih adanya paper lokal dari mahasiswa pascasarjana dan dosen yang belum sempat melalui proses review namun akhirnya diizinkan untuk presentasi. “Bisa dibilang semangat mengikuti seminar riset ini melebihi ekspektasi kami,” tambahnya. 

Selain presentasi paper yang terkumpul, SENTA 2020 juga mengadakan webinar dengan mengundang beberapa pembicara ahli. Mereka ialah Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro, Prof Mehmet Atlar dari University of Strathclyde, Prof Jeom-Kee Paik dari Pusan National University, dan Prof Jason Monty dari University of Melbourne. 

Ikut membuka SENTA 2020, Dekan FTK ITS, Dr Eng Trika Pitana ST MSc, berpendapat bahwa seminar ini memiliki peran yang signifikan bagi perkembangan keilmuan semua departemen di FTK ITS. “Kami berharap seminar ini dapat meningkatkan semangat melakukan riset, publikasi dan kolaborasi antar peneliti dari berbagai negara,” jelasnya. 

Senada dengan hal itu, Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, turut mengapresiasi helatan SENTA 2020 sebagai wadah berkumpulnya berbagai penemuan di bidang ilmu kelautan. Ia pun berharap dengan seminar ini dapat mengeksplorasi ide pengembangan keilmuan dari berbagai universitas lain di dunia sekaligus saling meningkatkan kualitas jurnal riset yang ada. (sep/hen)

Berita Terkait