ITS News

Selasa, 16 April 2024
26 September 2020, 08:09

Mahasiswa ITS Permudah Kegiatan Belajar Mengajar di Kabupaten Sampang

Oleh : itssen | | Source : ITS Online

Mahasiswa ITS bersama para guru SDN Rongtengah 1 dalam kegiatan sosialisasi Covid-19

Sampang, ITS News — Kondisi pandemi saat ini tidaklah menjadi penghalang bagi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini dibuktikan melalui Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) yang mengangkat tema Literasi dan Numerasi Daring di tiga sekolah dasar yang berada di Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur, Jumat (25/09).

Salah satu anggota kelompok sepuluh KKNT, Alvan Alfaridzi menjelaskan bahwa KKNT ini mulai dilaksanakan sejak 19 Agustus lalu dan berlangsung selama satu bulan. Adapun kelompok sepuluh KKNT ini berjumlah 12 orang yang terbagi sama rata kedalam tiga tim. “Di setiap tim, terdapat dua orang yang berkontribusi secara daring,” imbuh Alvan, sapaan akrabnya.

Mahasiswa Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS ini juga memaparkan bahwa kegiatan KKNT dilaksanakan di tiga lokasi yang berbeda, yakni SDN Rongtengah 1, SDN Gunung Sekar 2, dan SDN Dalpenang 3. “Setiap sekolah memiliki permasalahannya tersendiri sehingga membutuhkan metode penyelesaian yang berbeda-beda,” ujarnya.

Adapun di SDN Rongtengah 1, Alvan bersama ketiga temannya melakukan berbagai macam inovasi yang berdampak positif bagi guru dan murid disana. Salah satunya yaitu mensosialisasikan penggunaan Aplikasi Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mempermudah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi guru, siswa, dan orang tua.

Perwakilan mahasiswa ITS menyerahkan donasi Alat Pelindung Diri (APD) kepada perwakilan guru SDN Rongtengah 1

Selama penggunaan Aplikasi AKSI untuk PJJ, Alvan bersama timnya juga melakukan evaluasi dan membantu para guru untuk menyiapkan materi serta tugas yang akan diberikan kepada siswa. Tidak hanya itu, Alvan juga terjun langsung dalam kegiatan belajar mengajar tatap muka yang dimulai pada 9 September lalu di sekolah tersebut. “Tidak lupa, kami juga mensosialisasikan pentingnya pola hidup sehat dalam kondisi pandemi Covid-19,” tegas Alvan.

Lain halnya dengan Alvan, Nurul Aini dengan timnya mendapatkan tugas untuk membimbing tujuh siswa SDN Gunung Sekar 2 dalam persiapan Olimpiade Sains Nasional tingkat kabupaten. Aini, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa kegiatan bimbingan dengan pemberian materi dan latihan soal ini berlangsung secara daring selama tiga minggu. “Untuk pertemuan biasanya diadakan dari Senin sampai Kamis dengan durasi dua jam,” tambahnya.

Selain membimbing siswa untuk persiapan olimpiade, Aini dan kawan-kawannya juga melakukan sosialisasi mengenai metode pembelajaran daring yang akan digunakan para guru dalam kegiatan PJJ. “Kami mempraktikkan ke mereka mengenai cara penggunaan Google Classroom dan Google Form untuk kegiatan PJJ,” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Instrumentasi ITS ini.

Beberapa mahasiswa ITS tengah menyosialisasikan penggunaan Google Classroom kepada para guru di SDN Gunung Sekar 2

Adapun di SDN Dalpenang 3, Izzatul Aulia bersama tiga rekannya berperan dalam mengembangkan sistem administrasi sekolah tersebut. Izzah, sapaan akrabnya, menerangkan bahwa sekolah dasar yang terletak di Jalan Imam Bonjol ini mengalami kekurangan pekerja di bidang administrasi, sehingga guru harus terbebani dengan pembuatan laporan selama mengajar.

Berdasarkan keluhan tersebut, mahasiswa Departemen Teknik dan Sistem Industri ITS ini mencoba untuk meringankan beban mereka. Izzah memberikan pengetahuan kepada guru di sekolah tersebut mengenai penggunaan komputer untuk pembuatan laporan. Tidak berhenti disitu, Izzah juga mempermudah penggunaannya dengan membuatkan format laporan yang bisa langsung dipakai. “Selain itu, format ini juga bertujuan agar laporan lebih rapi dan mudah dibaca,” tuturnya.

Pada akhir sesi wawancara, Alvan bersyukur karena bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program KKNT ini. Sebab banyak hal yang didapatkannya, seperti belajar memahami karakter setiap siswa dan menjadi lebih sabar dalam menghadapi perilaku mereka. “Melalui KKNT ini, saya menjadi tahu betapa sulit dan besarnya perjuangan seorang guru di sekolah dasar dalam mendidik siswanya,” pungkas Alvan. (sen/lut)

Berita Terkait