ITS News

Kamis, 25 April 2024
28 Juni 2020, 12:06

Raih Pengalaman Internasional di Departemen Teknik Mesin ITS

Oleh : itsmeg | | Source : ITS Online

Dr Ir Atok Setiyawan MEngSc selaku Kepala Departemen Teknik Mesin ITS saat memberikan sambutan.

Kampus ITS, ITS News — Kini, para pelajar saling berlomba untuk memperkaya pengalaman dan ilmunya di tingkat internasional. Mendukung hal tersebut, Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengadakan open talk pendidikan dan riset melalui webinar bertajuk Program Internasional Mesin ITS. Kegiatan yang terselenggara pada Jumat, (26/6) lalu ini membahas tuntas pendidikan dan kolaborasi riset Teknik Mesin ITS dengan partner universitas di luar negeri.

Pada sesi ini, bahasan lebih difokuskan pada penyampaian informasi kepada publik, khususnya pada pelajar yang masih berada di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) terkait profil dan gambaran perkuliahan di Teknik Mesin ITS. Selain itu, informasi program pendidikan internasional dan kolaborasi internasional dengan beberapa partner universitas juga dipaparkan sebagai referensi bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke bangku perkuliahan.

Dalam sambutannya, Dr Ir Atok Setiyawan MEngSc selaku Kepala Departemen Teknik Mesin ITS menyampaikan bahwa tidak perlu ragu untuk berkecimpung di jurusan Teknik Mesin. Tak hanya berkaitan dengan otomotif ataupun bengkel saja seperti yang banyak orang ketahui, tetapi jangkauannya sangat luas. “Kami ingin mengubah pandangan masyarakat terhadap teknik mesin, yang tak hanya mengandalkan otot saja tetapi juga membutuhkan kemampuan otak,” ucapnya saat menyampaikan materi.

Atok, sapaan akrabnya, mengatakan saat ini status ITS telah berubah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) dan dipercaya pemerintah untuk bersaing di level internasional. Guna mencapai hal tersebut, mulai tahun ini beberapa departemen terutama Teknik Mesin ITS telah membuka program kelas internasional dengan bahasa pengantarnya adalah bahasa inggris. “Dengan ini kami berharap mahasiswa dapat lulus dengan membawa bekal berupa kompetensi yang lebih baik dan dapat bersaing di pasar global,” ungkapnya.

Tak cukup sampai disitu, Atok mengatakan bahwa Teknik Mesin ITS juga memiliki segudang prestasi membanggakan, salah satunya adalah tim Sapu Angin. Kiprah tim yang fokus dalam pengembangan mobil hemat energi tersebut sudah terbukti dengan menorehkan berbagai catatan positif dalam kompetisi di level nasional maupun internasional.

Suwarno PhD, Sekretaris Departemen Departemen Teknik Mesin ITS Bidang Akademik dan Riset, ketika membawakan materi.

Lebih lanjut, Sekretaris Departemen Teknik Mesin ITS Bidang Akademik dan Riset, Suwarno PhD menjelaskan bahwa ada ada tiga program intenasional yang ditawarkan. Diantaranya yaitu International Undergraduate Program (IUP), Joint Degree dengan mitra Universitas Wismar Jerman, dan Double Degree dengan National Central University (NCU) dan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) untuk pasca sarjana.

Dosen yang pernah menempuh pasca sarjana di Technische Universität Hamburg ini memaparkan, untuk kelas internasional tentunya akan ada pembelajaran di kelas dengan mengundang ahli. Tak hanya itu, mereka juga akan dilatih untuk menyelesaikan masalah di dunia industri serta berkolaborasi secara internasional. “Untuk saat ini IUP masih diikuti oleh mahasiswa Indonesia, tetapi tidak menutup kemungkinan kedepannya untuk menggaet mahasiswa asing,” katanya.

Suwarno mengungkapkan, untuk program Joint Degree sebagian materi mengenai fundamental mekanika akan diambil alih oleh Universitas Wismar dengan pendekatan energi terbarukan. “Nanti mereka akan datang mengajar di kampus ITS, begitupun mahasiswa kami juga akan ke Jerman untuk magang dan sebagainya,” ucap pria yang pernah menempuh pendidikan di Norwegian University of Science and Technology ini.

Di akhir, Atok menyarankan bagi para pelajar yang ingin mencoba dan merasakan pengalaman di tingkat internasional, Teknik Mesin ITS adalah pilihan yang tepat. “Kualitas lulusan Teknik Mesin ITS sudah diterima secara internasional dan menghasilkan banyak lulusan yang sukses dan berkecimpung di berbagai bidang,” pungkas Atok. (meg/lut)

Berita Terkait