ITS News

Jumat, 29 Maret 2024
12 Maret 2020, 18:03

Rancang Mainan untuk Anak Tunanetra, Raih Sarjana di ITS

Oleh : itsmis | | Source : www.its.ac.id

Fikria Nur Baiti memperlihatkan bagian permainan BaaDaaBoo rancangannya untuk anak penyandang tunanetra

Kampus ITS, ITS News – Tak berhenti suguhkan inovasi, kali ini mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mempersembahkan tugas akhir (TA) untuk anak penyandang tunanetra dengan menciptakan mainan khusus. Dialah Fikria Nur Baiti, wisudawan S1 Departemen Desain Produk Industri ITS, yang merancang mainan bernama BaaDaaBoo dengan menggabungkan beberapa permainan yang dibungkus menjadi lebih segar untuk anak tunanetra yang masih dalam usia bermain.

Hingga saat ini, mainan yang dikhususkan untuk anak penyandang tunanetra masih sulit ditemui. Gadis yang akrab disapa Betty ini mengungkapkan bahwa biasanya permainan yang sering ditemui langsung terfokus pada pembelajaran huruf braille atau sejenis sistem tulisan sentuh yang diperuntukkan untuk penyandang tunanetra. “Masih jarang terdapat mainan khusus, utamanya untuk menunjang gerak aktif anak (tunanetra),” kata Betty.

Remaja asal Gresik ini menjelaskan, permainan yang ia buat ditargetkan untuk anak yang masih dalam usia bermain. “Karena untuk usia 4 hingga 6 tahun, mainan dibuat lebih fokus untuk pembelajaran tekstur dan orientasi mobilitas atau bergerak berpindah-pindah dengan arah tertentu,” urainya. Betty pun menambahkan, latihan terhadap kemampuan motorik dan konsep arah pada anak juga didapat sekaligus saat bermain mainan buatannya.

Fikria Nur Baiti mempraktikkan cara kerja permainan BaaDaaBoo rancangannya untuk anak penyandang tunanetra

Betty menerangkan bahwa ukuran dari mainan ini cukup besar. Jika mainan dirangkai secara keseluruhan, ukurannya mencapai 2 x 2 meter. “Mainan ini dibuat dalam bentuk puzzle, sehingga dapat diubah-ubah konfigurasi bentuknya,” tutur mahasiswi angkatan tahun 2015 ini. Lintasan mainan dapat diubah sesuka hati, bisa berbentuk lurus, belok, dan sebagainya.

Betty pun menerangkan, lintasan mainan yang dirancangnya tersebut timbul sebagai petunjuk arah. “Sepanjang lintasan juga ada potongan berbagai bentuk puzzle dan alasnya, sehingga anak bisa bermain puzzle dengan mencocokkan bentuknya,” ujarnya.

BaaDaaBoo, mainan khusus anak penyandang tunanetra karya Fikria Nur Baiti saat dicoba oleh siswa di SLB Kemala Bhayangkari Gresik

Ia menambahkan, puzzle tersedia dalam berbagai bentuk geometris. Ada bentuk segitiga, lingkaran, kotak, dan segilima yang dibuat dengan variasi tekstur halus dan kasar. Selain itu, terdapat suara lagu tentang bentuk geometris yang dapat diputar saat bermain. “Jadi, ada lintasan yang bisa diikuti anak sambil bermain puzzle agar lebih menyenangkan dan tidak membosankan,” simpulnya.

Dengan satu permainan, menurut Betty, manfaat yang didapat oleh anak cukup banyak. Antara lain dapat melatih kepekaan terhadap indera peraba, melatih konsep arah dengan berkonsentrasi saat berjalan mengikuti lintasan, dan juga orientasi mobilitas. Terlebih lagi, mainan ini aman digunakan penyandang tunanetra dengan menggunakan bahan dari karet EVA atau biasa kita ketahui dengan nama spons.

Salah satu siswa dari Yayasan Pendidikan Anak Buta Tegalsari, Surabaya saat mencoba mainan BaaDaaBoo karya Fikria Nur Baiti

“Mainan ini sudah pernah dicoba oleh anak penyandang tunanetra di SLB (Sekolah Luar Biasa) di Surabaya dan Gresik, mereka pun senang bermain puzzle geometris dan menyukai suara dari mainannya,” ungkap Betty.

Mahasiswi yang akan diwisuda pada Minggu (15/3) mendatang ini, merasa masih banyak kekurangan pada karya TA-nya tersebut. Karena waktunya hanya singkat, Betty mengaku membuat prototype mainan ini sendiri dibantu teman-temannya. Ia pun berharap mainan ini dapat dikembangkan lagi menjadi lebih baik. “Saya ingin mainan ini dapat diproduksi dan diberikan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan nantinya, sehingga anak penyandang tunanetra dapat merasakan manfaatnya langsung,” pungkas Betty penuh harap. (meg/HUMAS ITS)

Berita Terkait