ITS News

Rabu, 24 April 2024
08 November 2019, 01:11

Teknologi Buatan ITS Jadi Rujukan Risma dalam Membangun Surabaya

Oleh : itssof | | Source : ITS Online

Wali Kota Surabaya, Dr Ir (HC) Tri Rismaharini MT saat menyampaikan materinya pada ARDC ke-10

Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan perguruan tinggi milik pemerintah yang fokus dalam pengembangan teknologi, khususnya di Kota Surabaya. Tak heran jika Wali Kota Surabaya, Dr (HC) Ir Tri Rismaharini MT selalu menjadikan ITS sebagai rujukan dalam menyelesaikan beberapa persoalan. Hal tersebut secara langsung ia paparkan dalam 10th International Conference on Architecture Research and Design (ARDC) yang diadakan oleh Departemen Arsitektur ITS di Hotel Bumi Surabaya, Senin (4/11) lalu.

Risma mengakui jika membangun kota tidaklah mudah, perlu dilakukan penghematan anggaran yang besar agar bisa mencapai efisiensi yang tinggi. “Untuk itu, semuanya kami gunakan teknologi,” ungkap wanita yang menempati posisi ketiga dalam daftar wali kota terbaik dunia 2014 versi The City Mayors Foundation itu. Menurutnya, sebagian besar teknologi tersebut tentu dikembangkan dan diciptakan oleh perguruan tinggi, termasuk beberapa hal kecil dan sederhana pun memerlukan teknologi.

Risma mencontohkan, tidak jarang jalan raya di Kota Surabaya yang di tengah-tengahnya dibangun sungai kecil. Hal tersebut dipilih supaya pembersihan sungai lebih cepat dilakukan jika dibandingkan dengan membersihkan dua sungai yang ada di pinggir jalan. “Sehingga biaya yang dibutuhkan pun juga jauh lebih murah kalau hanya membangun satu sungai di tengah” tutur perempuan kelahiran Kediri itu.

Selain itu, terdapat Rumah Kompos yang dapat menghasilkan listrik dari sampah dan telah dibangun di Kota Surabaya. Selain dapat menghasilkan listrik, Rumah Kompos ini juga bisa memangkas biaya pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ketika dibangun di setiap kecamatan.

“Hebatnya, teknologi tersebut merupakan karya dari mahasiswa bapak sendiri,” ungkap Risma secara langsung kepada Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng yang juga turut hadir dalam konferensi internasional ini.

Alumni Arsitektur ITS tersebut juga merasa enggan jika harus mengeluarkan banyak biaya untuk menggunakan jasa konsultan profesional asing. Ia memilih belajar sendiri kepada ahli-ahli yang ada di Surabaya maupun di Indonesia.

Di akhir materinya, Risma mengungkapkan bahwa seluruh teknologi yang ada Kota Surabaya merupakan karya asli arek-arek Suroboyo. “Di mana 99% di antarannya merupakan alumni dari ITS,” pungkasnya di hadapan dosen dan mahasiswa Arsitektur ITS yang turut hadir. (sof/id)

Seluruh peserta ARDC ke-10 yang diselenggarakan di Hotel Bumi Surabaya

Berita Terkait