ITS News

Kamis, 25 April 2024
21 Oktober 2019, 12:10

Berkat AISITS, Dosen ITS Raih Academic Leader Award

Oleh : itsyus | | Source : ITS Online

Prof Dr Ketut Buda Artana, ST, MSc, Dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS Peraih Academic Leader Award 2019 Dirjen SDID Kemenristekdikti Bidang Ilmu Kemaritiman

Kampus ITS, ITS News  Tak melulu mahasiswa, kini prestasi membanggakan datang dari dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Mengusung Automatic Identification System ITS (AISITS) sebagai produk unggulan bidang keselamatan kapal, dosen ITS ditasbihkan sebagai pemenang Academic Leader Award 2019 oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada 1 Oktober lalu.

Adalah Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc, dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS yang menerima Academic Leader Award 2019 bidang ilmu kemaritiman. Dosen yang akrab disapa Prof Ketut ini menyampaikan, anugerah tersebut berhasil diraihnya berkat produk hasil inovasi dan riset yang Ia kembangkan bersama tim dari Laboratorium Reliability, Availability, Maintainability, and Safety (RAMS) Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS.

Produk yang membuat Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan ITS berhasil mengalahkan dosen berdedikasi tinggi dari berbagai perguruan tinggi di seluruh penjuru tanah air tersebut ialah AISITS. AISITS sendiri merupakan sebuah alat yang dipasang pada kapal dan terintegrasi dengan sebuah ekosistem infrastruktur jaringan, termasuk didalamnya adalah aplikasi. “Alat ini dipergunakan untuk mengirimkan sinyal berupa data kapal yang sedang berlayar kepada stasiun penerima di darat,” papar Prof Ketut.

Selain menangkap data statis berupa identitas kapal mulai dari nama, jenis, hingga spesifikasi kapal, AISITS juga menangkap data dinamis berupa koordinat keberadaan serta kecepatan kapal sehingga alat ini dapat difungsikan untuk mengidentifikasi sebuah kapal yang sedang berlayar. “Tak hanya sekedar mengumpulkan data, alat yang dikembangkan sejak 2007 ini (AISITS, red) juga melakukan pengolahan terhadap data yang didapat untuk kemudian digunakan sebagai analisa keadaan kapal,” terangnya.

Salah satu hasil dari pengolahan data yang dilakukan adalah peringatan dini akan bahaya bagi kapal yang sedang berlayar. Ide untuk memunculkan peringatan dini tersebut berangkat dari banyaknya kecelakaan kapal yang terjadi akibat tabrakan antara kapal dengan platform bawah laut seperti pipa kabel dan pipa minyak. “Sistem early warning ini dimunculkan supaya kapal tidak berlayar di dekat platform tersebut,” imbuh pria yang berasal dari pulau dewata tersebut.

Tak hanya sistem peringatan dini untuk kapal, AISITS juga dapat melakukan beberapa fungsi lain. Mulai dari memonitor gas buang yang dihasilkan (emission carbon trade), memonitor penggunaan bahan bakar, memonitor waktu kapal saat sampai di pelabuhan, hingga melacak kapal hilang dan tenggelam.

Penghargaan Academic Leader 2019 Bidang Ilmu Kemaritiman yang Diperoleh Prof Dr Ketut Buda Artana, ST, MSc

Cerita Di Balik Pengembangan AISITS

Dikatakan oleh alumnus Teknik Sistem Perkapalan ITS tersebut bahwa semua keberhasilan AISITS hingga saat ini bukan semata-mata dari dirinya pribadi, melainkan merupakan hasil kerja sama tim di Laboratorium RAMS. “Kalau ditanya siapa yang mengembangkan, jawabannya sudah pasti orang-orang yang berada disini (foto, red),” tegasnya sambil menunjukkan potretnya bersama dengan tim.

Prof Ketut menuturkan bahwa apa yang Ia dan tim bangun di laboratorium bukanlah AISITS, melainkan budaya kerjasama dalam tim. Ia menambahkan, melalui kerjasama yang dilakukan secara rutin antara dosen dan mahasiswa akhirnya AISITS dapat terselesaikan.

Semangat dan kerja keras yang dibangun di Laboratorium RAMS menjadi kunci keberhasilan setiap produk penelitian yang dihasilkan. Prof Ketut mengenang masa-masa puncak pengembangan AISITS, ketika ia masih menjabat sebagai Wakil Rektor IV ITS. “Saat itu, saya ngotot sekali memperjuangkan AISITS ialah karena teman-teman di sini (laboratorium, red),”  tandasnya.

Sehingga ia berdalih bahwa penghargaan yang ia dapat adalah milik semua anggota laboratorium dan bukan untuknya pribadi. “Kalau diibaratkan sebuah orkestra, mungkin benar saya dirigennya, tapi saya tidak memainkan alat musiknya,” tegasnya mengibaratkan.

Ia menuturkan bahwa segala bentuk proses di laboratorium implementasi dari apa yang diperoleh mahasiswa di kelas. Selebihnya, proses tersebut dapat mendekatkan mahasiswa dengan industri termasuk di dalamnya adalah diskusi untuk mendapatkan solusi dari setiap permasalahan yang mungkin akan dialami di lapangan nanti.

Lulusan program doktoral Kobe University ini menambahkan bahwa tim AISITS tak hanya berasal dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan, namun juga melibatkan departemen lainnya. Mulai dari Departemen Teknik Kelautan, Departemen Teknik Komputer, hingga tim dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). “Anggotanya pun juga tak hanya dosen, tetapi juga mahasiswa,” sahutnya.

Terlepas dari komposisi tim, guru besar yang biasa menangani permasalahan teknologi minyak dan gas ini juga menyampaikan banyak terima kasih pada ITS. “Penghargaan ini juga merupakan milik ITS, karena tanpa ilmu dan kesempatan yang diberikan ITS, kita tidak akan bisa menjadi seperti sekarang,” tandasnya.

Saat ini, tim AISITS tengah menyusun rencana untuk meningkatkan performa antena yang digunakan agar dapat menangkap sinyal lebih luas. Karena menurut Ketut, dengan jangkauan yang lebih luas, maka biaya investasi yang dikeluarkan semakin rendah. “Saat ini, antenanya baru bisa menangkap hingga radius 70 km, kedepannya akan lebih luas lagi, sehingga banyak yang bisa pakai,” jelasnya.

Berbicara mengenai kontribusi, pria kelahiran Denpasar 48 tahun silam ini menyatakan bahwa penting untuk dapat berinovasi yang berdampak. “Segala riset yang kita lakukan harus didasarkan pada kebermanfaatan untuk khalayak, lingkungan, serta negara,” pungkasnya. (yus/rur)

Prof Ketut Buda Artana (kiri) dan Prof Darminto (kanan) bersama Rektor ITS Prof Mochamad Ashari usai menerima penghargaan Academic Leader Award 2019.

Berita Terkait