Kampus ITS, ITS News – Publikasi ilmiah yang diunggah di laman jurnal internasional merupakan media untuk membangun reputasi individu dan institusi tempatnya mengabdi. Menanggapi hal tersebut, American Institute of Chemical Engineers (AIChE) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelenggarakan lokakarya bertema How to Write an Article to A Reputable International Journal. Acara tersebut mendapuk Prof Wei Wu PhD untuk mengulas cara agar dapat meningkatkan kualitas publikasi, Selasa (8/10).
Bertempat di Aula Oedjoe Djoeriaman Departemen Teknik Kimia ITS, Prof Wei Wu PhD menyampaikan bahwa ada banyak cara untuk menyampaikan informasi baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi secara tertulis merupakan komunikasi yang wujudnya berupa tulisan, simbol, ataupun gambar. Salah satu bentuknya adalah jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah yaitu buah dari riset yang telah dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan kaidah penulisan. Sistematika dan kaidah dalam penulisan jurnal sangat krusial sehingga harus diperhatikan dengan saksama.
Dosen Universitas Nasional Cheng Kung ini menjelaskan bahwa hal yang sering disalah artikan oleh para penulis adalah semakin banyak tulisan di bagian abstrak maka semakin bagus. Padahal, abstrak yang notabene gerbang utama dari jurnal justru semakin ideal jika padat secara isi dan ramping. Selain itu, adanya tabel dan gambar juga menjadi tolok ukur kualitas jurnal ilmiah. “Akan lebih bagus jika bagian yang dijadikan fokus disorot dan diberi ilustrasi yang menggambarkan abstrak,” imbuh Wu.
Setelah jurnal diunggah ke sebuah situs, lanjut Wu, maka jurnal akan diseleksi lewat editor dan diteruskan pada pengulas. Pengulas yang dituju adalah pengulas yang diajukan oleh pengirim. Oleh karenanya sangat penting bagi penulis untuk mengetahui orang yang kapabel untuk mengulas. Kapabilitas dari seorang pengulas dapat dilihat dari bidang yang menjadi spesialisasinya dan objektivitas penilaiannya.
Pria yang sekaligus editor pada laman jurnal ilmiah ini menyampaikan pada ITS Online bahwa banyak sekali jurnal yang masuk tiap harinya untuk meminta ulasan. Oleh sebab itu, hampir tidak mungkin seorang editor membaca keseluruhan isi jurnal untuk diulas. “Saat pengumpulan jurnal ada empat hal yang menjadi sorotan utama, diantaranya draft naskah, tabel dan gambar, surat pengantar, serta sorotan dan abstrak grafis,” terangnya.
Di akhir sesi, Wu mengaku bahwa memang tidak mudah menembuskan jurnal ilmiah ke laman jurnal internasional. Kemungkinan untuk direvisi bahkan ditolak pun sangatlah besar. Oleh karenanya, sistematika dan kaidah penulisan harus dipenuhi. “Dan hal lain yang harus dipenuhi adalah orisinalitas konten dalam jurnal ilmiah,” pungkasnya. (ion29/ram/id)
Kampus ITS, ITS News – Guna melakukan digitalisasi dan perbaikan dalam penanganan medis di Indonesia, tim mahasiswa dari Institut Teknologi
Kampus ITS, ITS News —Menghabiskan waktu selama lima tahun sebagai Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) benar-benar memberikan kenangan
Kampus ITS, ITS News – Mengukuhkan tekad di bidang keilmiahan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan
Kampus ITS, ITS News – Gelaran Wisuda ke-129 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjadi momen wisuda terakhir yang dipimpin