ITS News

Minggu, 19 Mei 2024
03 Oktober 2019, 15:10

Sempat Diusir Calon Mitra, Begini Kisah Cukurin Membangun Startupnya

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Tim Cukurin saat berfoto bersama mitra

Kampus ITS, ITS News – Merintis sebuah startup dari awal memang tak semudah membalikkan telapak tangan, diperlukan  tekad dan kerja keras untuk dapat berhasil. Hal inilah yang dialami Cukurin, startup ciptaan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang telah masuk lima besar Indonesia Entrepreneur TIK (idenTIK) 2019. Sebelum sukses diluncurkan pada 10 Mei 2019 lalu, aplikasi yang menyambungkan tukang cukur (kapster, red) dengan pelanggan tersebut harus menghadapi banyak penolakan dari calon mitranya.

Berawal dari keinginan untuk mendirikan usaha namun tak memiliki modal, Dimas Dzaky Alhadi dan tim mencoba menuangkan ide-ide prospektifnya dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Dari situlah, pada 10 April 2019 muncul sebuah startup pemesanan jasa cukur rambut berbasis aplikasi yang memungkinkan penggunanya dapat potong rambut kapan saja dan di mana saja.

Sebelum berhasil mengumpulkan 80 data mitra barbershop (toko pemangkasan, red), jalanan panjang nan bergelombang harus dilalui. Mulai dari penolakan, terpaksa harus menunggu kapster yang bekerja hingga tengah malam, sampai pengalaman diusir oleh calon mitra mereka. “Pernah sekali waktu kami baru saja masuk ke barbershop tersebut dan kami langsung diusir oleh kapster barbershopnya,” papar Dimas.

Tapi tentu saja, semangat mereka tidak surut. Melangkah maju, Cukurin terus mencari Mitra satu per satu hingga mereka berhasil bertemu dengan ketua Asosiasi Barber Surabaya. Dari situlah, Cukurin berhasil menggaet kapster-kapster baik di dalam kota maupun luar kota yang nantinya akan menjadi mitra mereka. “Cukurin juga telah dipercaya menjadi sponsor dalam suatu acara dari asosiasi tersebut,” ungkapnya bangga.

Sampai saat ini, komposisi tim Cukurin terdiri dari lima orang. Mereka adalah Dimas Dzaky Alhadi sebagai Fundraising & Business Partner Relationship, Alif Akbar Askira sebagai Designer, Darfi Sulthoni sebagai Backend & Web Developer, Arif Darma Althia sebagai Front end developer, dan Pernando Pratama sebagai Operations & Marketer.

Startup yang sukses mendapat pendanaan Seed Capital Tenant ITS dan pendanaan ITS Youth Technopreneur tersebut kini fokus mengembangkan aplikasi, mengumpulkan mitra dan mencari pendanaan-pendanaan lain untuk operasional mereka. Kini mereka juga telah berbadan hukum dengan nama CV Karya Plus Teknoindo.

Saat ditanya motivasinya dalam berbisnis, Dimas menjelaskan bahwa dari awal ia memang tertarik untuk berbisnis. Ia mengaku bahwa dirinya yang masuk Departemen Teknik Sipil ITS itu juga karena ingin membuat perusahaan kontraktor sendiri, namun untuk mendirikan perusahaan tersebut tentu membutuhkan modal yang besar dan tidak bisa dilakukan saat menjadi mahasiswa. “Ketika saya melihat peluang startup di bidang barbershop, saya sangat tertarik untuk mendalaminya,” Urai mahasiswa asal Pekanbaru tersebut.

Dengan slogan one stop hairstyle solution, startup yang muncul sebagai pemenang dari Pimnas in Campus ITS tersebut bercita-cita menjadi pusat layanan gaya rambut terbesar di Indonesia yang memiliki dampak sosial terhadap masyarakat. “diharapkan juga Cukurin dapat membuka lapangan kerja baru dan menambah penghasilan bagi pelaku usaha barbershop,” pungkasnya. (ion25/id)

Potret kapster yang sedang menangani order dari pengguna Cukurin

 

Berita Terkait