ITS News

Kamis, 25 April 2024
11 September 2019, 11:09

Komitmen ITS Tingkatkan Kualitas dan Jabatan Akademik Dosen

Oleh : itsdik | | Source : ITS Online

Pengisi materi Bimtek dan Workshop kenaikan jabatan akademik, (dari kiri), Prof Dr Bunyamin Maftuh MPd MA (Direktur Karir dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Ristekdikti), Dr Eng Ir Ahmad Rusdiansyah MEng (Wakil Rektor III ITS), dan Prof Hamzah Fansuri menyanyikan lagu Indonesia Raya di depan hadirin

Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya mengembangkan Sumber Daya Manusianya (SDM) yakni dengan memberikan perhatian lebih bagi pengajarnya. Melalui bimbingan teknis (bimtek) dan workshop, pimpinan ITS bersama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) berkomitmen akan lebih serius meningkatkan kualitas serta jabatan akademik para dosen.

Dalam kegiatan ini, Wakil Rektor III ITS Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Teknologi Sistem Informasi, Dr Eng Ir Ahmad Rusdiansyah MEng mengungkapkan, workshop ini sebagai wujud perhatian terhadap jabatan akademik dosen oleh Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, sejak rapat pimpinan pertama kali. “Jadi di rapat perdana itu kami diberikan tugas oleh Pak Ashari untuk meningkatkan jumlah profesor dan lektor kepala di ITS,” ujar Ahmad.

Menurut Ahmad, pada 2020 nanti ITS akan menjunjung fokus ITS Excellent Culture, khususnya pada ranah SDM. Dari fokus tersebut terdapat dua hal yang dapat dilakukan yakni dari sisi kepangkatan dan jumlah dosen berkualifikasi S3. “Yang mana dapat kami wujudkan dengan peningkatan pengiriman tugas belajar baik di dalam negeri maupun luar negeri,” terang Dosen Teknik Industri ini.

Dr Eng Ir Ahmad Rusdiansyah MEng mengungkapkan visi ITS dalam mengembangkan jabatan akademik dosen ITS

Tidak hanya itu, Ahmad mengungkapkan bahwa ITS hendak mengajak kerja sama industri yang memiliki sdm lulusan S3 untuk diajukan sebagai dosen paruh waktu dengan kualifikasi sesuai aturan ristekdikti. Mendukung pernyataan sebelumnya, Ahmad menuturkan bahwa ITS hendak meningkatkan budaya kerja demi mencerminkan wujud perguruan tinggi yang baik dan dapat diteladani. 

Terdapat tiga hal yang diterapkan dalam budaya kerja di ITS, di antaranya ialah layanan prima, output unggul, dan reputasi terbaik. Dari ketiga hal tersebut, layanan prima lah yang akan menjadi fokus Ahmad. “Di layanan prima terdapat tiga sudut pandang yang disebut sebagai kualitas, kualitas, dan kualitas. Dalam artian kualitas data, kualitas proses, dan akan menghasilkan layanan yang berkualitas,” tuturnya antusias.

Sementara itu Prof Dr Bunyamin Maftuh MPd MA, Direktur Karier dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Kemenristekdikti menjelaskan, jabatan akademik adalah suatu kewajiban yang harus diperhatikan seorang dosen. Jika banyak profesor dan lektor kepala di suatu kampus maka akan meningkatkan akreditasi dan kualitas dari institusinya. 

Segenap dosen yang hendak menjalani rangkaian proses kenaikan jabatan akademik untuk mengembangkan kualitas ITS

Setiap bulannya, Kemenristekdikti menyetujui sekitar 25 hingga 40 orang profesor. Meski begitu, jumlah profesor dan lektor kepala tetap tidak jauh meningkat sebab ada banyak yang pensiun atau meninggal dunia menurut Bunyamin. Oleh karena itu, Kemenristekdikti sangat berharap agar ITS mampu memberikan dukungan penuh bagi dosennya yang hendak naik jabatan. “Karena jika jabatan akademik suatu kampus diperhatikan, maka kualitas pendidikan Indonesia pun akan lebih baik,” pungkasnya yakin. (dik/owi)

Berita Terkait