ITS News

Kamis, 25 April 2024
29 Agustus 2019, 11:08

Doktor Muda Ini Optimalkan Manfaat Keramik Zirkon

Oleh : itsdik | | Source : -

Musyarofah (tengah, kerudung biru) telah selesai menjalani sidang promosi doktor dan lulus dengan predikat cumlaude

Kampus ITS, ITS News – Berbagai penelitian menarik, terus dihadirkan sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kali ini, doktor muda program Pendidikan Magister menuju Doktor Sarjana Unggul (PMDSU), Musyarofah, berhasil menuntaskan studinya di usia 28 tahun. Dalam disertasinya, ia berhasil mengoptimalkan manfaat dari keramik zirkon (ZrSiO4).

Keramik zirkon (ZrSiO4) merupakan salah satu material fungsional yang menunjukkan karakter termomekanik yang unggul. Sehingga, zirkon diyakini sebagai produk unggul untuk pengaplikasian temperatur tinggi pada industri dan struktural. Dari sana lah Musyarofah meyakini bahwa pengolahan pasir zirkon menjadi material yang lebih fungsional perlu dilakukan. “Jadi, mampu memberikan nilai tambah ekonomis maupun fungsional yang tepat sesuai karakteristiknya,” tutur wanita kelahiran Pemalang ini.

Menurut ibu satu orang anak ini, ia berusaha memanfaatkan pasir zirkon alam. Yang mana merupakan produk sampingan (bahan buangan) dari penambangan emas. Kalaupun dijual, zirkon lebih sering digunakan sebagai bahan bangunan dengan harga Rp 5000,- per kilonya. Rupanya, jika zirkon dimurnikan akan memberikan nilai fungsional. “Menjadi high density zircon ceramics (keramik zirkon dengan densitas tinggi, red),” terangnya mantap.

Prof Suminar Pratapa PhD selaku promotor dan dosen pembimbing Musyarofah

Nilai fungsional dari produk ini sendiri dijabarkan Musyarofah, jika telah dimurnikan dan dibentuk keramik, maka akan memiliki sifat mekanik dan termal yang bagus. “Nah, dari sini dapat dijadikan bahan isolator,” ungkap mahasiswa bimbingan Prof Suminar Pratapa PhD ini.

Dampak langsung yang akan dirasakan oleh masyarakat ialah Musyarofah memanfaatkan produk sampingan dari tambang. Yang mana diyakini Musyarofah akan meningkatkan aktivitas masyarakat sekitar. Di sisi lain, sektor industri khususnya, bahan bangunan seperti keramik akan memiliki masa jenis lebih tinggi dan menjadi isolator yang lebih mumpuni.

Musyarofah menjawab pertanyaan hadirin tentang topik disertasinya yang berjudul, Studi Struktur, Sifat Mekanik, dan Sifat Thermal High-Density Zircon Ceramics

Perempuan yang menghabiskan sebagian besar masa belajarnya di Rembang ini memilih zirkon lantaran di tempat tinggalnya saat ini, Kalimantan, akan sering ditemukan bekas tambang emas yang cukup merusak alam. Adanya pasir sisa di sekitar bekas tambang tadi, yang jika diteliti rupanya mengandung kadar zirkon yang cukup tinggi. “Jadi selain manfaat sebelumnya, dengan pengoptimalan penelitian saya tentu dapat membantu memperbaiki kondisi lingkungan sekitar tambang yang telah rusak,” sambungnya antusias. 

Hal unik dari penelitian Musyarofah ialah dalam penelitiannya ia menggunakan bahan-bahan alam. Selain itu, kebanyakan orang jika membuat keramik memerlukan suhu yang sangat tinggi, yakni di atas 1400 derajat celcius. Nah dengan metode miliknya, Musyarofah hanya memerlukan suhu 1250 derajat celcius. “Jadi temperaturnya rendah sekali, dengan tingkat densitas (kepadatan, red) yang tinggi,” jelasnya yakin.

Visi Kedepan Bersama Suami

Menjadi doktor dengan predikat cumlaude, tentu membuat Musyarofah mampu bersaing mencari kerja di tanah Jawa. Akan tetapi, sedari awal ia telah memantapkan hatinya untuk menemani sang suami mencari nafkah di Kalimantan. 

Suami Musyarofah, Budi Prayitno, merupakan seorang dosen Kimia Murni di salah satu perguruan tinggi di Bumi Borneo. Kepada ITS Online, Budi bercerita bahwa ia merasa bangga atas prestasi istrinya. “Dengan menjadi doktor di usia belia, tentu akan lebih mudah bagi perjuangan kami kedepannya,” terang pria asal Kotabaru, Kalimantan Selatan ini. 

Musyarofah ditemani orang tua, anak, serta suaminya (pertama dari kiri), Budi Prayitno

Dalam segi keilmuan, Budi berharap istrinya mampu mengembangkan potensi lokal yang ada di Kalimantan seperti zirkon tadi. Berhubung Budi berasal dari Kalimantan, ia semakin bahagia sebab potensi daerahnya dapat terangkat dengan baik. “Dari sini saya berharap bahwa potensi SDA Kalimantan akan lebih bermanfaat lagi bagi masyarakat luas,” pungkasnya bangga. (dik/owi)

Berita Terkait