ITS News

Kamis, 25 April 2024
25 Juni 2019, 13:06

Dengan Aplikasi Cukurin, Cukur Rambut Tak Perlu Antri

Oleh : itsnaj | | Source : its.ac.id

Dimas bersama tim saat acara soft launching aplikasi Cukurin

Kampus ITS, ITS News – Banyaknya antrian di barbershop mengakibatkan sebanyak 20 dari 30 masyarakat Indonesia tidak senang mengantri untuk mencukur rambut. Menanggapi hal ini, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan platform cukur rambut online berbasis aplikasi bernama “Cukurin”, untuk memudahkan pelanggan yang ingin memesan dan menggunakan jasa cukur.

CEO Cukurin, Dimas Dzaky Alhadi, mengungkapkan bahwa platform ini hadir untuk memberikan kesempatan bagi penggunanya memilih tempat cukur atau salon yang diinginkan mulai dari yang terdekat atau termurah. Aplikasi ini sendiri terdiri dari jasa pemesanan tempat dan jasa pemanggilan (home service/on-demand). “Kedua fitur ini akan menambah daya tarik konsumen, terlebih untuk aplikasi sejenis yang tidak menyediakan kemudahan semacam ini,” ujar pria yang akrab disapa Dimas ini.

Dalam pembuatan aplikasi Cukurin, Dimas dibantu oleh enam temannya yang tergabung dalam tim PKM Kewirausahan, diantaranya Viqhie Aswie, Pernando Pratama, Arif Darma Althia, Alif Akbar Askira, Muhammad Fayrus, dan Darfi Sultoni. Mereka mendesain Cukurin menjadi aplikasi sociotechnopreneur yang memberikan peluang usaha bagi orang yang memiliki kemampuan mencukur, namun terkendala biaya untuk membuka gerai sendiri.

Para tukang cukur tersebut bisa menambah penghasilan ketika bergabung menjadi mitra Cukurin, di jasa cukur on-demand. Karena Cukurin menyediakan jasa pemesanan on-demand kepada pelanggan, sehingga memungkinkan barber mendatangi lokasi pelanggan. Model bisnis yang diterapkan Cukurin adalah mengambil keuntungan sebesar 10% dari setiap transaksi dengan rentang harga jasa Rp35.000,00 – Rp120.000,00.

Dimas mengatakan bahwasanya aplikasi ini akan memberikan kesempatan bagi pelanggan untuk menggunakan metode pembayaran dengan system e-payment dan cash. Serta terdapat fitur livechat yang memungkinkan pelanggan dapat terhubung langsung dengan penyedia jasa. “Selain itu, Cukurin juga memiliki fitur pemberi haircut suggestion yang memudahkan pelanggan untuk memilih tipe potongan yang mereka inginkan,” ujar mahasiswa Departemen Teknik Sipil 2017 ini.

Cukurin ini, kata Dimas tersedia untuk pengguna smartphone Android dan iOS. Saat ini Cukurin telah diakses oleh 46 pengguna aktif yang mengunduh aplikasi tersebut melalui Google Play (untuk pengguna Android). “Sebelumnya telah dilakukan pemasaran melalui media sosial seperti Instagram, Cukurin’s day, teknik snowball marketing, dan soft launching,” ujar pria asal Pekanbaru ini.

Dimas (kiri) bersama mitra Cukurin saat acara soft launching aplikasi Cukurin

Dalam menjalankan bisnis Cukurin, Dimas bersama timnya melakukan survei pasar dan mitra untuk melihat perilaku dan kebutuhan pasar serta menganalisa kompetitor pada usaha sejenis. Kemudian merancang dan mengembangkan aplikasi Cukurin ini dan melakukan kontrak dengan mitra yang akan melakukan kerjasama dengan Cukurin.

Setelah itu, ketika mitra telah didapatkan dan aplikasi siap untuk diakses maka selanjutnya adalah mempromosikan dan memasarkan Cukurin. Setelah Cukurin berjalan selama tiga bulan, kemudian dilakukanlah pemeliharaan aplikasi, monitoring, dan evaluasi. Saat ini, Cukurin telah menjadi tenant ITS dari UPT. Inkubator ITS, memiliki 10 mitra dengan mitra yang telah melakukan penandatanganan kontrak sebanyak 4 mitra.

Dimas mengatakan aplikasi yang memiliki motto “Waktu minimal, Cakep Maksimal” ini berpotensi untuk mendapatkan hak merek dagang dan hak cipta. Cukurin juga dapat memberikan manfaat kepada pengguna jasa cukur rambut dalam memilih dan menggunakan jasa cukur secara langsung, kapanpun dan dimanapun. “Selain itu, Cukurin dapat membuka dan memberikan pasar yang lebih luas kepada penyedia jasa cukur rambut,” pungkasnya. (naj/qi)

hari Barber

Berita Terkait