ITS News

Jumat, 19 April 2024
30 Januari 2019, 09:01

Baru 17 Tahun Berdiri, Departemen PWK ITS Siap Kantongi Sertifikasi AUN-QA

Oleh : itsmis | | Source : -

Gedung Perkuliahan Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Kampus ITS, ITS News – Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS resmi dibuka pada 2001 dan menerima mahasiswa pertamanya pada 2002. Kendati baru berumur 17 tahun, departemen ini mampu membuktikan keunggulannya di berbagai bidang. Terlebih sebentar lagi ia akan disertifikasi oleh ASEAN University Network – Quality Assurance (AUN-QA). Lalu, bagaimana perkembangan Departemen PWK ITS hingga detik ini?

Ditemui ITS Online, Kepala Departemen PWK ITS, Dr Adjie Pamungkas ST Mdev PIg PhD menjelaskan bahwa ada banyak perkembangan yang sudah dialami PWK ITS. Meskipun tergolong departemen baru di Fakultas Arsitektur Desain dan Perencanaan (FADP), namun PWK ITS membuktikan juga mampu bersaing.

Tercatat, ada sebanyak 450 mahasiswa, 24 dosen, 9 tenaga pendidik yang aktif di Departemen PWK ITS. Jumlah ini tidak terlalu banyak dibandingkan departemen lain yang sudah lama berdiri. “Namun semangat dan kualitas kami tidak akan kalah,” ucapnya. Terbukti pada wisuda periode 118 lalu, 40 persennya berhasil lulus dengan predikat Cumlaude.

Adjie mengatakan, lulusan PWK ITS juga dapat bersaing di dunia kerja. Berdasarkan data yang didapat, rata-rata waktu tunggu hanya 3-4 bulan saja setelah mendapatkan ijazah. Jadi tidak kalah dengan lulusan lain.

Mengenai internasionalisasi, rupanya PWK ITS memiliki 13 partner universitas yang tersebar dari Benua Asia sampai Amerika. Untuk kerjasama yang dilakukan pun beragam seperti student exchange, joint research, dan lain-lain. “Setiap semester rutin ada mahasiswa asing yang belajar di PWK, antara lain dari Belanda, Korea, Jepang, Filipina, Eropa Timur, Taiwan, Malaysia dan lain-lain,” paparnya.

Keuntungan Sertifikasi AUN-QA
Dijelaskan Adjie, nama PWK ITS muncul sebagai departemen yang akan disertifikasi AUN-QA atas usulan dekan. “Dan kami memberanikan diri dan menyanggupi tantangan ini,” ujarnya dengan nada yakin.

Menurutnya, dengan mendapatkan sertifikasi AUN-QA, maka akan memberikan dampak yang baik untuk proses belajar mengajar di PWK ITS. “Kita ingin menghasilkan lulusan yang top. Lulusan yang harus dijamin learning outcome-nya,” ucapnya. Jadi sudah jelas setelah bertahun-tahun kuliah di PWK ITS, para lulusannya bisa menguasai kemampuan tertentu.

Ditambah lagi, AUN-QA ini dijelaskan Adjie membantu ITS guna menyelenggarakan sistem pendidikan yang berkelas. Sistem pendidikan yang tidak kalah dengan di luar negeri. “Tidak menutup kemungkinan adanya mahasiswa asing yang kuliah full degree di PWK ITS nantinya,” harapnya.

Optimisme tersebut diperkuat dengan target PWK ITS yang ingin 75 persen dari kelas-kelas di PWK ITS berbahasa Inggris. Tidak hanya menguntungkan mahasiswa, lanjut Adjie, tapi kita juga membantu ITS sebagai misi internasionalisasi kampus.

Langkah-langkah yang Ditempuh
Beberapa hal yang dilakukan Adjie dan tim seperti menyesuaikan kurikulum untuk menjamin kualitas belajar mengajar. “Jadi misalnya tidak akan ada dosen yang saling tumpang tindih mengajar materi yang sama,” jelasnya.

Selain itu dilakukan pula perbaikan fasilitas laboratorium, termasuk infrastruktur pendukung seperti misalnya tempat ibadah. Sebagian besar infrastruktur sudah layak. Hanya saja perlu pembersihan dan perawatan. “Karena lingkungan yang baik akan menghasilkan atmosfer akademik yang baik pula,” kata pria kelahiran Kota Bandung ini.

Demi mempersiapkan sertifikasi AUN-QA ini pula, Adjie mengaku memberikan perhatian kepada seluruh elemen baik mahasiswa, dosen, tenaga pendidik, alumni, dan alumni pekerja. “Kita tidak mau jika departemen maju sendiri, melainkan orang-orang di dalamnya harus berkembang. Jangan sampai ada yang tertinggal di belakang,” ucap doktor lulusan Royal Melbourne Institute of Technology ini.

Akreditasi BAN PT
Di Indonesia, terdapat 34 Program Studi PWK yang tersebar di berbagai perguruan tinggi dan PWK ITS adalah yang termuda. Kendati demikian, PWK ITS mampu menjadi 1 dari 7 prodi yang terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT). “Walaupun kita adalah yang termuda, kita membuktikan bisa bersaing dengan yang lain,” tegas Adjie.

Ke depan, setelah AUN-QA rampung, Adjie pun menyampaikan keinginannya untuk bisa mendapatkan akreditasi lain. Akreditasi yang dimaksud adalah ASIIN dari sebuah agensi yang bermarkas di Jerman. “AUN-QA ini menjadi batu loncatan PWK ITS untuk dapat sertifikasi maupun akreditasi lain dan berkembang menjadi lebih baik lagi,” tuturnya kepada ITS Online. (owi)

Kepala Departemen PWK ITS, Dr Adjie Pamungkas ST Mdev PIg PhD

Berita Terkait