ITS News

Kamis, 25 April 2024
31 Desember 2018, 21:12

ITS Tanggap Bencana Bantu Korban Tsunami Banten

Oleh : itsmis | | Source : -

Tim ITS TB Banten saat memberikan bantuan kepada korban Tsunami

Kampus ITS, ITS News – Menanggapi bencana tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya turunkan Tim ITS Tanggap Bencana (ITS TB). Berbekal pengalaman di Lombok, Palu, Sigi dan Donggala, ITS kembali hadir guna membantu meringankan beban korban bencana di tanah air pada Kamis (27/12).

Tsunami Selat Sunda yang menerjang sejumlah kawasan di pesisir pantai Banten dan Lampung Selatan pada 22 Desember 2018 begitu mengejutkan bangsa ini. Terlebih, trauma yang diderita korban gempa Lombok, juga korban tsunami dan likuifaksi Palu, Sigi dan Donggala belum sepenuhnya sirna.

Kepala Pusat Studi Kebumian, Bencana dan Perubahan Iklim (PSKBPI) ITS, Lalu Muhamad Lalulani ST MSc PhD menjelaskan, empat hari setelah bencana, ITS TB Banten melakukan survei pendahuluan ke salah satu posko pengungsian. Kunjungan ini dilakukan untuk memberikan bantuan berupa kebutuhan makanan, minuman, sarung untuk sholat dan selimut untuk tidur. “Selain itu, Tim ITS TB Banten juga ingin mengetahui kondisi warga yang masih berada di posko pengungsian,” jelasnya.

Pria yang akrab disapa Lalu ini menerangkan, ITS juga menerjunkan tim yang dikoordinir oleh Madi Ar Ranim, Mahasiswa Magister Teknik dan Manajemen Energi Laut ITS. Tim ini dikerahkan menuju posko pengungsian di Desa Banyumekar, Kecamatan Labuan, Kota Pandeglang, Banten. “Berdasarkan informasi yang saya dapat, mereka (Tim ITS TB Banten, red) mengalami kesulitan untuk mencari lokasi posko, sehingga harus berulang kali bertanya kepada warga setempat,” ujar dosen Teknik Geomatika ini.

Lebih lanjut, ungkap Lalu, desa tersebut berada cukup jauh dari pantai, sehingga warga yang datang harus menempuh waktu setidaknya satu jam dari lokasi tsunami dengan berjalan kaki. Terdapat empat posko di desa ini, dengan hampir 2000 pengungsi di dalamnya. Adapun posko satu dihuni sekitar 1100 pengungsi, posko dua dihuni sekitar 300 pengungsi, sedangkan posko tiga dan empat dihuni sekitar 400 pengungsi. Berdasarkan informasi yang didapat, para pengungsi yang berada di SDN 2 Banyu Mekar ini hanya dibatasi keberadaannya hingga awal Januari 2019. “Tim ITS sendiri hanya mengunjungi posko satu, sementara barang hasil donasi disalurkan ke masing-masing posko melalui balai desa setempat,” terang pria asal Lombok ini.

Selain Madi, ITS juga menugaskan Elgi Faturahman Syahputra, Mahasiswa Departemen Statistika dan Annisaa Auliyaa Septianthy, Mahasiswa Departemen Teknik Fisika untuk menyalurkan sumbangan di lokasi pengungsian. Selama berada di sana, mereka berbincang bersama warga dengan berbagai usia. “Mereka sangat bahagia dan berterima kasih kepada ITS. Kedatangan donatur lain untuk mencukupi berbagai kebutuhan tentunya sangat mereka harapkan,” pungkas Lalu. (hen/qi)

Tim ITS TB Banten saat mengunjungi posko pengungsian 1 di SDN 2 Banyu Mekar

Berita Terkait