ITS News

Kamis, 18 April 2024
26 Desember 2018, 19:12

Memaknai Desember dan Hari Suci Umat Beragama

Oleh : itsmis | | Source : -

Opini, ITS News – Desember adalah bulan yang istimewa bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Desember juga merupakan bulan terakhir dalam kalender masehi. Artinya, sebagian besar umat di bumi ini akan menutup tahun dengan berbagai kisah perjalanan dan evaluasi. Namun menariknya, tahun ini, Desember menjadi bulan suci bagi umat kristiani dan umat hindu di Indonesia.

Sungguh indah melihat Indonesia dengan ragam agamanya. Apalagi ketika dua hari suci umat beragama hadir berdekatan. Tanggal 25 Desember kemarin telah diperingati Hari Raya Natal oleh umat kristiani. Dan khusus tahun ini, tanggal 26 Desember diperingati sebagai Hari Raya Galungan oleh umat hindu. Hari Raya Galungan ini akan berjalan sepuluh hari hingga tanggal 5 Januari 2019 besok.

Euforia perayaan dua hari suci ini terlihat serempak dan damai di Indonesia. Polisi terlihat siaga di setiap gereja. Terlebih di gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya dan beberapa gereja lainnya bekas pengeboman kala itu. Itu semua agar terlaksananya misa natal yang damai. Sedangkan pengamanan ketat terlihat di Pura Jala Wira Dharma, Surabaya untuk perayaan Hari Raya Galungan.

Natal adalah momentum bagi umat kristiani untuk tampil dalam genggaman kasih sayang. Lahirnya kristus agung menjadikan para domba yang tersesat mampu kembali dengan selamat. Sedangkan Hari Raya Galungan adalah momentum bagi umat hindu untuk mempersembahkan bahwa kebenaran (Dharma) mampu menang melawan kejahatan (Adharma).

Hari Raya Natal memberikan arti tentang cobaan hidup dan ujian yang harus mampu dilalui dengan sikap sabar. Siapa sangka, bayi pilihan tuhan tidak lahir dalam istana, tidak tidur dalam balutan matras, dan tidak duduk dalam sandanan sofa. Bayi Yesus itu tertidur dengan nyaman dalam hangatnya pelukan sang ibu saat itu dalam kandang hewan ternak atau dikenal dengan bettlehem. Ini sebagai contoh Tuhan kepada umat manusia bahwa sesuatu yang besar di mata manusia belum tentu besar di mata Tuhan.

Sedangkan Hari Raya Galungan memberikan arti tentang kesejahteraan, kemakmuran, dan tangga menuju kehidupan baru yang lebih suci dan rapi. Pentingnya pikiran yang suci dan tenang untuk menghilangkan pengaruh–pengaruh kotor dan hal–hal yang negatif. Perasaan was–was dan takut harus dilawan dengan kekuatan agar menciptakan pemikiran yag indah dan berfilosofi. Siapa sangka raja yang begitu kuat, rakyat yang tertindas, dan kelaparan yang membumi mampu diselesaikan dengan kemenangan Dharma oleh Adharma. Ini menjadikan bukti bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini kecuali Sang Dewa Agung.

Kasih sayang Tuhan terlihat bagi setiap umat beragama. Kasih sayang itu timbul dengan balutan hari raya serta toleransi beragama mengingatkan penulis akan sebuah peribahasa jawa yang sudah lama ada. Sing becik di becik i seng ala di becik memiliki arti yang baik dibalas dengan kebaikan, yang jelek dibalas dengan kebaikan. Sebuah peribahasa yang singkat, padat dan jelas yang mengingatkan kita agar selalu berbuat baik dalam keadaan apapun, untuk selalu mengasihi orang lain tanpa pandang bulu.

Berbicara mengenai doa, meskipun berbeda agama dan berbeda peribadatan, manusia bersama-sama menghaturkan sembah bagi Sang Pencipta untuk keberkahan keselamatan dan kesejahteran. Doa mereka juga tertuju untuk Sang Nusantara. Meskipun tak saling mengenal namun hati mereka menetapkan bahwa Tanah Air ini adalah rumah mereka. Rumah yang haus akan doa. Rumah yang harus selalu dibangun dan dijaga kelestariannya.

Pada bulan ini pula, Baju Pastur seakan berdampingan dengan baju adat kebaya dengan didominasi warna putih. Setiap rumah umat kristiani indah terpasang pohon natal yang menjulang. Sedangkan rumah umat hindu terpasang penjor (bambu yang sudah dihias). Mereka hidup rukun di Tanah Air tecinta. Hidup berdampingan dengan agama lainnya tanpa ada kekerasan. Semoga Indahnya kerukunan ini terus ada. Tanpa ada huru-hara. Tanpa ada pembeda. Tetaplah jaya negeriku Indonesia.

Muhammad Ainul Yaqin
Mahasiswa Teknik Industri
Angkatan 2017
Reporter ITS Online

Berita Terkait