Mahasiswa ITS saat menjelaskan produk inovasinya berjudul Scientific Holic Indonesia kepada pengunjung ketika pameran Mata Kuliah Technopreneurship
Kampus ITS, ITS News – Dua kali dalam setahun, Mata Kuliah Technopreneurship yang diampu oleh Unit Penyelenggara Mata Kuliah (UPM) Sosial Humaniora menggelar pameran karya. Rabu (12/12), pameran digelar dengan menampilkan total 168 produk inovasi karya mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Produk karya mahasiswa ITS ini tersebar di tiga bidang yakni bidang teknologi, industri jasa, dan industri kreatif.
Ditemui ITS Online, Koordinator Mata Kuliah Technopreneurship Muchammad Nurif SE MT mengatakan, produk inovasi merupakan hasil akhir dari setiap perkuliahan Mata Kuliah Technopreneur. Setelah melewati 16 kali tatap muka, produk terbaik mahasiswa dari masing-masing kelas kemudian diseleksi.
Dikatakan Nurif, sapaannya, dari 2500 mahasiswa ITS yang mengambil mata kuliah ini, mereka tersebar dalam 56 kelas. Dimana setiap kelas diwajibkan membuat sepuluh kelompok. “Sehingga didapat 560 produk namun yang dipamerkan hanya 168 produk, terbaik dari yang terbaik lah,” terang alumnus Universitas Negeri Jember ini.
Prosesi tanya jawab mahasiswa Mata Kuliah Technopreneurship dengan dosen ITS saat pameran karya
Ketika disinggung mengenai cakupan bidang inovasi, Nurif menuturkan bahwa produk inovasi terbagi dalam tiga bidang yang berbeda. Di antaranya bidang teknologi, industri jasa, bidang industri kreatif. “Jenisnya beragam, misalnya saja ada yang bikin tangga untuk menyelesaikan permasalahan orang-orang difabel yang ingin naik transportasi publik,” ungkap Nurif.
Adapun tujuan dari digelarnya pameran ini, sambung Nurif, adalah untuk mengapresiasi produk mahasiswa agar mereka terus termotivasi untuk menghasilkan karya. Kedua, ia mengaku, ingin inovasi dari mahasiswa tidak berhenti sampai prototipe saja. “Karenanya, akan diambil 15 produk terbaik setiap kategori,” bebernya.
Koordinator Mata Kuliah Technopreneurship Muchammad Nurif SE MT saat meninjau pameran karya mahasiswa ITS
Setelah itu, lanjut Nurif, mahasiswa terpilih tersebut akan ditawarkan untuk dibina menjadi start-up bisnis. Mahasiswa kemudian akan diajak masuk komunitas Usaha Kecil Menengah (UKM) dan mendapatkan mentor sesuai dengan bidangnya. “Yang terpenting agar produk bisa layak jual dan masuk ke pasaran,” tegas lulusan master bidang Studi Pembangunan Arsitektur ITS ini.
Nurif menambahkan, total 15 produk terpilih tersebut kemudian akan dibina khusus oleh PT Cyronium Indonesia dan PT Mahanugra Jatim. Bukan tanpa alasan, mereka dipercaya karena terbukti berhasil dan berpengalaman menciptakan start-up baru. “Mereka memang fokusnya mencari bibit-bibit usaha unggul yang potensial, membina, termasuk memberikan permodalan,” terangnya kepada ITS Online. (owi)
Salah satu karya mahasiswa ITS tentang lilin hias aromaterapi dan dompet yang aman terhadap potensi terjadinya tindakan kriminal
Kampus ITS, ITS News — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Tim Spektronics Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di kancah
Kampus ITS, ITS News — Sebanyak 139 mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang telah tercatat berasal dari wilayah
Surabaya, ITS News — Keterbatasan motorik pada siswa penyandang cerebral palsy (CP) kerap menghambat aktivitas belajar di sekolah. Guna
Kampus ITS, ITS News — Ketergantungan pengelolaan sampah pada lahan terbuka mendorong Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersinergi dengan



