ITS News

Sabtu, 20 April 2024
05 Desember 2018, 20:12

Lima Bacarek ITS Sampaikan Rencana Strategis

Oleh : itsmis | | Source : -

Lima Bacarek ITS yang terpilih melalui sistem e-vote mengikuti Sidang Terbuka Senat Akademik pada Rabu (5/12).

Kampus ITS, ITS News – Perhelatan pemilihan bakal calon rektor (bacarek) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memasuki babak baru. Rabu (5/12) di Auditorium Lantai 3 Gedung Pascasarjana dilaksanakan Sidang Terbuka Senat Akademik untuk Pemilihan Calon Rektor ITS Periode 2019-2024. Pada kesempatan ini, kelima bacarek terpilih menyampaikan rencana strategis mereka untuk memajukan ITS.

Dalam 20 menit, masing-masing bacarek diberikan peluang untuk menyampaikan rencana strategis mereka untuk perubahan di ITS. Kelima bacarek tersebut adalah Bambang Pramujati ST MScEng PhD, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, DrEng Muhammad Badrus Zaman ST MT, Adjie Pamungkas ST MDevPlg PhD, dan Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT. Rencana strategis masing-masing bacarek berbeda namun memiliki fokus yang serupa yaitu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kualitas departemen, dan realisasi green campus yang didukung dengan pengembangan sumber dana.

Dari kelima bacarek, kesemuanya membahas mengenai kemajuan teknologi di dunia. Ini dikarenakan adanya Revolusi Industri 4.0 dimana dewasa ini industri akan memasuki dunia virtual serta penggunaan mesin-mesin otomasi yang terintegrasi dengan jaringan internet. Dari sinilah para bacarek mengajukan program-program pengembangan berbasis teknologi untuk ITS. Inovasi-inovasi pun akan terus dilakukan agar ITS mampu menjadi pelopor di bidang teknologi.

Dalam menjalankan program-program tersebut pastilah dibutuhkan dana. Rencana pengaturan dana yang ada di ITS pun menjadi topik yang disoroti para bacarek. Salah satu cara mendapat sumber dana untuk pemajuan ITS yaitu melalui penghematan energi. Selain langkah penghematan, dana bisa pun diyakini kelima bacarek ITS akan mengucur deras dari usaha-usaha yang dapat dilakukan dengan menggandeng badan usaha.

Penggenjotan sumber dana ini sendiri digunakan untuk perbaikan kualitas ITS. Terlebih pamor ITS di kancah nasional dan internasional yang masih rendah. Perbaikan-perbaikan dalam mahasiswa, kurikulum, keuangan, sarana prasarana, dan sumber daya manusia perlu dilakukan karena juga digunakan sebagai indikator penilaian perguruan tinggi.

Hal menarik lainnya yaitu pasal green campus yang menjadi rencana strategis dari bacarek. Kualitas para sivitas akademika tentu dipengaruhi oleh lingkungan kerja mereka. ITS yang dalam hal ini menjadi tempat beraktivitas sivitas akademika ITS haruslah nyaman dan kondusif. Walaupun ITS sudah dinyatakan menjadi kampus terhijau kedua di Indonesia, para bacarek mengungkapkan bahwa masih perlu ada pengembangan lagi terkait kebijakan green campus di ITS. (ram/owi)

Berita Terkait