ITS News

Senin, 07 Oktober 2024
04 Desember 2018, 10:12

Peluang Kerja dalam Bidang Manajemen Risiko

Oleh : itsmis | | Source : -

Negari Karunia Adi ST saat memaparkan seluk beluk manajemen risiko pada Seminar Manajemen Resiko, Sabtu (24/11) di Auditorium Sinar Mas Departemen Teknik Industri.

Kampus ITS, ITS News – Suatu risiko akan berdampak pada pencapaian sasaran sebuah organisasi atau perusahaan. Karenanya, pekerja ahli yang paham akan manajemen risiko sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam rangka membekali mahasiswa mengenai kompetensi manajemen risiko, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar seminar, Sabtu (24/11) di Auditorium Sinar Mas Departemen Teknik Industri.

Seminar yang dihelat oleh Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri ITS ini mendatangkan ahli dalam bidang manajemen risiko yang telah berkecimpung selama sepuluh tahun. Ialah Negari Karunia Adi ST ERMAP, Ahli Utama Enterprise Risk Management PT Surveyor Indonesia (PTSI).

Pria yang akrab disapa Adi itu mengatakan bahwa pengetahuan mengenai seluk beluk manajemen risiko merupakan ilmu yang sangat berguna bagi mahasiswa. Terutama bagi para lulusan perguruan tinggi yang akan menghadapi dunia kerja. “Ini juga merupakan peluang yang sangat besar bagi para pencari kerja karena saat ini Indonesia kekurangan risk officer,” jelas Adi.

Menurut Adi, seseorang yang memahami bidang manajemen risiko atau yang seringkali disebut risk officer sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Pasalnya, kompetensi seorang risk officer berfungsi untuk mencegah perusahaan berada pada situasi bangkrut. “Perusahaan tidak mencari pelamar dengan apiknya desain dalam curriculum vitae, tapi kompetensi yang akan berguna bagi masa depan perusahaan, salah satunya mengenai manajemen risiko,” pungkas alumnus ITS tahun 1993 itu.

Pada kesempatan yang sama ia pun menambahkan, sumber risiko akan menghasilkan masalah yang dapat menghambat perusahaan dalam mencapai suatu tujuan. Risiko juga dapat diukur melalui matrik risiko yang selanjutnya akan menunjukkan peringkat risiko. “Nah peringkat inilah yang kemudian dapat dikelola untuk mengurangi sumber dan dampak risiko,” tuturnya.

Di samping itu, konsultan OHSAS 18001 itu menyatakan bahwa manajemen risiko memiliki keunikan tersendiri. Pasalnya, nilai risiko akan berbeda pada setiap perusahaan. “Masing-masing perusahaan memiliki pandangan yang berbeda mengenai kriteria risiko. Jadi manajemen yang diterapkan juga pasti berbeda dan hasilnya tentu berbeda,” pungkasnya. (aje/mir)

Berita Terkait