ITS News

Senin, 07 Oktober 2024
11 November 2018, 23:11

Program 5 S+S sebagai Solusi Organisasi Ruang di ITS

Oleh : itsmis | | Source : -

Ilustrasi Program 5S+S yang diterapkan di ITS

Kampus ITS, ITS News – Program 5S+S atau kependekan dari Sisih, Susun, Sapu, Standar, Sinambung + Selamat adalah program organisasi ruang yang dihadirkan untuk menjawab persoalan kenyamanan lingkungan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Ditemui di Departemen Teknik Industri ITS, Arief Rahman ST MSc, Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Organisasi dan K3, memaparkan bahwa gagasan 5S+S sudah ada sejak Desember tahun lalu dan sedang berusaha diimplementasikan di seluruh ITS.

Tim Implementasi Gerakan 5S+S yang difasilitasi oleh Direktorat Sumber Daya Manusia dan Organisasi ITS mengadopsi sistem organisasi ruang dari Jepang dan mengembangkannya menjadi program anyar bertajuk 5S+S. Ini bertujuan untuk membangun dan menjaga kualitas lingkungan dalam suatu organisasi. Di Indonesia sendiri, kata Arief, program 5S diterjemahkan menjadi 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). Dewasa ini banyak instansi di berbagai belahan bumi sudah menerapkan program 5S, tak terkecuali ITS.

Pada kenyataannya, penerapan 5S di lingkungan ITS masih belum maksimal. Namun, satu dari sekian banyak departemen di ITS yang sukses menerapkan program 5S tersebut adalah Departemen Teknik Mesin. Dari keberhasilan departemen tersebut, pada akhir 2017 muncullah sebuah inisiatif untuk mencanangkan program 5S ke seluruh ITS dengan kemasan baru ala ITS, yaitu 5S+S. Dijelaskan Arief, asal muasal penamaan program 5S+S dan bukan 6S karena S yang terakhir (Selamat, red) baru bisa didapatkan setelah 5S terdahulu sukses dijalankan.

Diakui Arief, ITS tidak main-main dalam mencanangkan Program 5S+S ini. Itu dibuktikan dengan studi banding ITS ke PT. Astra Honda Motor (AHM) Karawang, Jawa Barat. Terhitung sudah ada tiga kali kunjungan ITS ke PT. AHM untuk memperkuat pondasi dan pemahaman ITS dalam pengorganisasian ruang. Program ini dibantu oleh kolaborasi hebat antara dosen, tenaga pendidikan, hingga unit kerja untuk perealisasiannya di seluruh ITS. Totalitas tersebut dilakukan untuk menciptakan lingkungan ITS yang lebih nyaman. “Kalau tempat belajarnya tertata dan efisien, pasti belajar juga lebih nyaman,” tandas Arief.

Pihak ITS ketika melakukan studi banding tentang program 5S+S di PT AHM Karawang Jawa Barat

Program 5S+S ini dianalogikan sebagai budaya yang akan ditanamkan pada seluruh warga ITS secara pelan-pelan. Salah satu cara penanamannya yaitu dengan mengadakan lomba organisasi ruang di internal ITS. Dalam lomba tersebut baik departemen maupun nondepartemen akan diajari konsep 5S+S dan didampingi langsung oleh tim ITS yang telah belajar dari PT. AHM. “Jadi lomba ini dibagi jadi dua kategori yaitu kategori laboratorium/kantin dan kategori ruang kantor/ruang kelas. Harapan besar kami kedepannya selain gedung, kita bisa merambah ke organisasi ruang terbuka di ITS,” harap dosen Teknik Industri tersebut.

Belum genap satu tahun sejak program 5S+S dicetuskan, lanjut Arief, tentu ITS masih perlu belajar dan berbenah agar realisasi 5S+S mampu terwujud di seluruh ITS. Kontribusi mahasiswa juga diharapkan oleh Tim Implementasi Gerakan 5S+S dalam pelaksanaannya. “Karena program ini masih baru, ITS masih perlu belajar dan berbenah mengingat besarnya dampak yang bisa terjadi bila program ini terwujud,” tutupnya. (ram/owi)

Laboratorium di Departemen Teknik Mesin sebelum implementasi program 5S+S

Laboratorium di Departemen Teknik Mesin setelah implementasi program 5S+S

Berita Terkait