ITS News

Sabtu, 20 April 2024
24 Oktober 2018, 16:10

Pentingnya K3 dalam Transportasi Dunia Maritim

Oleh : itsmis | | Source : -

Aleik Nurwahyudy ST MSc memberikan materi keselamatan transportasi dengan antusias

Kampus ITS, ITS News – Departemen Teknik Kelautan (DTK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali melaksanakan kuliah tamu, khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) yang mengambil mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kegiatan yang dihelat pada Kamis (18/10) di Aula BG Munaf FTK ITS ini mendatangkan pemateri dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Aleik Nurwahyudy ST MSc.

Pria yang akrab disapa Aleik memaparkan, era sekarang memiliki kepadatan transportasi maritim yang cukup tinggi. “Untuk itu sangat diperlukan pemahaman yang baik mengenai prinsip dasar keselamatan dan kesehatan kerja di dunia maritim,” tuturnya.

Banyaknya kasus kecelakaan moda transportasi yang terjadi belakangan ini pun tidak bisa dianggap sepele. “Dalam dunia pelayaran, efek dari kecelakaan atau insiden sangatlah besar. Terhadap kapal, lingkungan, industri, jiwa manusia, aktifitas pelayaran dan lain-lain,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan bahwa kecelakaan dalam transportasi ini juga dapat menyebabkan kemiskinan. “Mayoritas korban kecelakaan adalah kepala keluarga yang menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Kehilangan tulang punggunya bukanlah hal yang main main bagi keluarga korban,” tandasnya.

Menurut Aleik, terdapat banyak sekali aspek yang perlu diperhatikan untuk mencegah kecelakaan moda transportasi maritim, mulai dari tahap pra produksi hingga tahap eksekusi. “Kapal apapun yang hendak berlayar harus memenuhi kualifikasi tertentu dan harus melewati berbagai pengecekan sebelum diperbolehkan berlayar, sebab ada banyak faktor yang memungkinkan terjadinya kecelakaan, bukan sekadar kelalaian kapten kapal,” ungkap alumnus Teknik Perkapalan ITS ini.

Aliek mengambil contoh kasus kecelakaan kapal beberapa waktu lalu dimana seluruh kru dapat selamat namun beberapa penumpang tidak dapat tertolong. “Kondisi laut yang tidak mudah di prediksi menyebabkan seluruh komponen dalam pelayaran seperti nahkoda, awak kapal, hingga penumpang perlu siap siaga dalam kondisi apapun,” terangnya.

Aleik menegaskan ketika terjadi kecelakaan di laut, yang harus menjadi perhatian utama adalah keselamatan manusia, baik penumpang maupun awak kapal. “Abaikan saja barang-barang pribadi meskipun nilainya berharga, sebab nyawa manusia merupakan prioritas utama,” pungkas Aliek. (ion16/qi)

Foto bersama dengan perwakilan tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dengan peserta kuliah tamu

Berita Terkait