ITS News

Jumat, 29 Maret 2024
02 Mei 2018, 14:05

BIMITS Gelar FGD Beasiswa Bidikmisi

Oleh : itsmis | | Source : -

Peserta FGD BIMITS dan perwakilan Kemahasiswaan ITS berfoto setelah acara usai.

Rektorat ITS, ITS News – Hadirnya beasiswa pendidikan Bidikmisi menjadi penambah asa bagi para pelajar Indonesia untuk lanjut menimba ilmu di perguruan tinggi. Saat ini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memiliki 2000 lebih penerima beasiswa Bidikmisi. Demi menjaga keberlangsungan beasiswa Bidikmisi, diadakanlah evaluasi bersama antara ITS dengan perkumpulan mahasiswa Bidikmisi ITS (BIMITS) dalam Forum Group Discussion (FGD) beberapa waktu lalu.

Dalam FGD kali ini, isu yang disoroti merupakan usulan dari mahasiswa Bidikmisi IT yang sebelumnya telah dihimpun ke dalam beberapa poin. Mulai dari dana beasiswa yang diterima, permasalahan yang dihadapi selama perkuliahan di ITS, hingga kebutuhan pengembangan softskill mahasiswa Bidikmisi ITS. Permasalahan yang cukup banyak menyita perhatian ialah pendanaan beasiswa Bidikmisi. “Ada banyak hal perlu dipahami oleh teman-teman mahasiswa terkait pendanaan,” ucap Ketua Bidikmisi ITS (BIMITS), Muhammad Nur Farhanudin.

Dari sudut pandang penerima beasiswa, dana beaiswa Bidikmisi yang didapat sering mengalami keterlambatan. Sejak awal mereka sebatas tahu bahwa tiap tiga bulan sekali dana beasiswa akan diterima. Sehingga saat terjadi keterlambatan, tak heran banyak bermunculan pertanyaan yang ditujukan baik kepada pihak pengurus dari ITS maupun BIMITS.

Sebagai perwakilan pengurus beasiswa Bidikmisi di ITS, Anis Rosdyana mencoba memberi pencerahan terkait pendanaan tersebut. Anis menjelaskan bahwa banyak tahapan dalam setiap proses pengadaan dana beasiswa untuk tiap periodenya. Setiap semester, Kemahasiswaan ITS melakukan pengajuan serta evaluasi terhadap mahasiswa yang terdaftar sebagai penerima Bidikmisi. Kemudian laporan tersebut ditindaklanjuti oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia, untuk dilakukan verifikasi.

“Bisa dibilang tahapan-tahapan itulah yang menjadi penyebab molornya waktu pencairan dana beasiswa Bidikmisi,” ungkap Anis. Sebagai contoh tahapan evaluasi, prosesnya yang pada periode saat ini kemungkinan beda jangka waktu lamanya dengan periode sebelumnya. Jadi, hingga saat ini memang belum bisa ditentukan waktu pastinya “Kejadian seperti ini memang sulit dihindari, sebab tiap tahun terjadi berulang kali,” tambahnya memperjelas kondisi dana beasiswa Bidikmisi di ITS.

Lepas dari bahasan soal dana beasiswa, ketua BIMITS, Muhammad Nur Farhanudin mencoba menggali informasi latar belakang isu kendala pengisian Formulir Rencana Studi (FRS) di beberapa semester belakangan ini.

Menanggapi problematika tersebut, Anis menjelaskan bahwa sistem yang ITS gunakan masih dalam tahap pengembangan ke taraf yang lebih baik. Keterbatasan sistem tersebut, memaksa pengerjan dan pengelolaan dana beasiswa Bidikmisi dengan menggunakan tenaga manual. “Namun kami selalu mencoba untuk sesegera mungkin mengatasinya, demi memberikan hasil terbaik bagi para penerima beasiswa ,” pungkas Anis. (yok/jel)

Berita Terkait