ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
05 April 2018, 07:04

Peran PTN Dalam Mengefektifkan Aparatur Sipil Negara

Oleh : itsmis | | Source : -

DR Ir Setiawan Wangsaatmaja Dipl SE Meng selaku Deputi bidang SDM Aparatur menyampaikan materi di ITS.

Kampus ITS, ITS News – Pertemuan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) seluruh Indonesia di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kali ini mengulik tantangan pengembangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia. Mengundang Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemen PAN-RB), pertemuan ini membahas peran penting perguruan tinggi Indonesia dalam mendukung program Smart-ASN pemerintah, Rabu (4/4).

DR Ir Setiawan Wangsaatmaja Dipl SE Meng selaku Deputi bidang SDM Aparatur mengungkapkan saat ini, terdapat 4,35 juta ASN di Indonesia. Jumlah ini membebani keuangan negara sebesar 707 triliun rupiah atau 33,8 persen dari total jumlah APBN dan APBD, dimana rasio belanja pegawai dan belanja pembangunan tidak seimbang.

Menilik kondisi tersebut, perlu diberlakukan program smart-ASN untuk mengefektifkan ASN di negeri. Hal ini dilakukan dengan cara merekrut ASN yang sesuai dengan arah pembangunan nasional serta potensi daerah, serta meningkatkan kualifikasi dan profesionalitas ASN. “Di sinilah peran perguruan tinggi, apalagi PTN-BH sangat diperlukan untuk menyediakan ASN yang dibutuhkan Indonesia,” ujarnya.

Pada sisi PT dan PTN-BH, tantangan pembangunan ASN adalah pemerataan kualitas pendidikan dan pemenuhan sumber daya manusia (SDM) sesuai kebutuhan nasional dan daerah. “Saat ini, kualitas pendidikan PT belum merata. Terbukti, hasil tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2017 untuk Kementrian Hukum dan HAM didominasi oleh wilayah Jawa dan Bali,” ungkapnya.

Pada wilayah Jawa dan Bali, tambahnya, hampir 20 persen pendaftar lulus. Sedangkan pada wilayah Papua hanya 3,05 persen yang berhasil lulus. Nilai tertinggi pada tes tersebut pun diraih oleh pendaftar asal Jawa-Bali. “Di sini terjadi ketimpangan yang sangat besar sehingga harus ada perhatian terhadap pemerataan ini,” tegasnya.

Sementara itu, pemenuhan SDM masih terdapat ketidak sepadanan dengan arah pembangunan nasional. “Pada wilayah Jawa, unggul sekali pada bidang industri hingga 0,25 persen namun di wilayah Sumatera bidang industrinya hanya mencapai 0,07 persen. Harusnya SDM-nya bisa dipetakan sesuai kebutuhan nasional dan daerah agar tidak timpang” jelasnya.

Untuk itu, Setiawan menghimbau kesebelasan PTN-BH sebagai PTN terdepan di negeri untuk mulai mencanangkan program pengembangan SDM dan membantu pemerintah dalam menyediakan ASN berkualitas. “Saya optimis program Smart- ASN 2019 ini akan terealisasi dengan baik dengan kerjasama antar pemerintah dan perguruan tinggi di Indonesia,” pungkasnya. (mir/gol)

Berita Terkait