Sesi talkshow pada acara Spasial 2018
SPASIAL kembali dihelat untuk yang kedua kalinya. Event akbar dari Himpunan Mahasiswa Desain Interior (HMDI) ITS ini menggelar talkshow yang bertajuk Revitalisasi Kawasan Belanja dan Edukasi di Tanggulangin Sidoarjo, Jumat (16/2). Tak tanggung-tanggung banyak pakar didatangkan untuk berdiskusi menyikapi rencana tersebut.
Menurut Indianna Putri Dharmawan selaku ketua panitia, tema tersebut sengaja diangkat karena adanya isu mengenai lumpuhnya perekonomian INTAKO (Industri Tas dan Koper) di Tanggulangin. Jatuhnya ekonomi disana dipengaruhi oleh lumpur lapindo yang terjadi pada tahun 2006. Sehingga masalah tersebut banyak menyita perhatian dari beberapa praktisi di ITS. Salah satunya yaitu Dr Dra Agnes Tuti Rumiati, M Sc, Sekretaris ITS. Pasalnya, Tuti memberikan arahan kepada para kepala departemen untuk membantu menyelesaikan masalah disana.
Dalam talkshow kali ini dihadiri langsung oleh Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Sidoarjo, Agus Budi Cahyono. Agus, sapaan akrabnya, memaparkan beberapa fakta perkembangan industri yang ada di Tanggualangin. Hampir semua warga Kecamatan Tangggulangin merupakan pengrajin kulit. Pertumbuhan sentra koper di kecamatan tersebut ada sejak tahun 1939. “Ada sebanyak 354 UMKM tersebar merata,” imbuhnya.
Agus bercerita bahwa tahun keemasan INTAKO ada pada tahun 90 sampai 2000an. Pada tahun tersebut, INTAKO mulai berani untuk mengekspor produk ke luar jawa dan luar negeri. Selain itu, mulai muncul toko-toko kecil di setiap rumah. Namun, masih dengan kondisi apa adanya.
Sementara untuk tahun 2010 sampai 2020, menurutnya adalah tahun yang penuh tantangan. Hal ini dilatar belakangi akibat masalah lumpur lapindo yang mematikan beberapa toko kala itu. “Sehingga ada pemikiran bahwa sentra tas INTAKO juga ikut tenggelam,” terangnya. Hal ini tentu menyebabkan omset menurun dan bahkan beberapa toko gulung tikar.
Adanya talkshow ini akan memberikan secercah harapan bagi Agus dalam merencanakan revitalisasi INTAKO. “Tanggulangin merupakan tempat usaha yang layak diperjuangkan,” ujarnya mantap. Memajukannya dapat dilakukan melalui revitalisasi aspek sarana dan prasarana, aspek penataan toko, promosi dan pemasaran, penambahan teknologi industri dan yang tidak kalah penting adalah penciptaan desain yang muncul dari ide-ide kreatif mengikuti perkembangan jaman.
Sejalan dengan Agus, Indi juga mengatakan hal yang serupa dimana dengan adanya acara ini bisa menjadi salah satu wadah diskusi untuk membuka jalan ekonomi baru bagi pengrajin INTAKO. Perlu adanya inovasi dari material yang digunakan. Hal ini dikarenakan masyarakat modern lebih cenderung melihat desain yang bagus bukan lagi merek .”Sehingga perlu adanya sentuhan elemen interior,” ucapnya. (bel/jel)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
