Abdan dan Itqon, salah satu tim delegasi Indonesia dalam ajang WUDC 2018 di Meksion
Kampus ITS, ITS News – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali menorehkan prestasi dikancah Internasional. Kali ini Abdan Syakuran dan Muhammad Itqon yang berhasil meraih posisi keempat pada babak semifinal dalam ajang World University Debate Championship (WUDC) 2018 di Meksiko.
Dinyatakan lolos mewakili Indonesia dalam lomba debat tingkat dunia, mengharuskan abdan dan Itqon melakukan persiapan yang matang. Bahkan, mereka mencari tahu tentang lawan yang akan dihadapi pada acara yang dimulai sejak 29 Desember 2017 hingga 3 Januari 2018 ini. “Kita banyak searching soal kemampuan mereka seperti apa. Dan ya memang live up expectations sih,” ulas mahasiswa yang akrab disapa Abdan ini.
Mereka mengaku mengalami mental down karena harus berhadapan dengan tim yang kesehariannya menggunakan bahasa inggris. Namun, hal tersebut tak menyurutkan semangat Abdan dan Itqon untuk menempa diri lebih keras. Selama mengikuti kompetisi, mereka banyak menemukan aksen – aksen baru dan teknik debat yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. “Bisa branchmarking kemampuan debat dengan peserta lainnya,” ungkap Abdan.
Awalnya, Abdan dan Itqon menyayangkan karena hanya sampai tahap semifinal. Pasalnya, mereka mendapatkan nilai yang sama dengan peserta yang berhasil meraih posisi ketiga. Namun, mereka sangat bersyukur dapat bertengger di posisi keempat babak semifinal World University Debate Championship (WUDC). “Ini sudah sesuai dengan yang ditargetkan. Kami menyadari bahwa lawan yang kami hadapi sangat berkompeten,” tuturnya.
Hal yang menjadi kesulitan sekaligus tantangan bagi Abdan adalah ketika menyusun kasusnya. Mereka hanya diberi waktu 15 menit untuk menyusun argumen yang akan disampaikan. “Belum lagi mencari contoh kasus yang harus general. Kita tidak bisa bawa contoh kasus dari Indonesia karena kurang relevan dan kurang banyak orang yang tau,” katanya.
Abdan berpesan, untuk menjadi hebat diperlukan banyak latihan dan mencoba untuk mencari tahu gaya berdebat yang sesuai untuk diri sendiri. Selain itu, agar gagasannya dapat tersampaikan dengan baik diperlukan mental yang kuat. Senantiasa menerima kritik dan saran dari orang lain diperlukan untuk mengembangkan kemampuan debat seseorang. “Selama itu masih dalam tahap latihan, kritik dari setiap orang harus diterima dan tetap berpikir positif,”papar mahasiswa semester enam tersebut. Abdan menyimpulkan senjata yang paling ampuh dalam debat yaitu motivasi dari diri sendiri. Pasalnya, hal tersebut sangat membantu dalam menguatkan mental saat debat. (bel/bal)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan
