ITS News

Senin, 20 Mei 2024
18 Desember 2017, 03:12

Motor Listrik, Produk Perdana Teaching Industry ITS

Oleh : gol | | Source : -

Kampus ITS, ITS News  Berkat kesuksesan menelurkan  motor listrik buatan anak negeri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) semakin serius mengembangkan industri otomotif listrik di Indonesia. Garasindo Electric Scooter ITS (Gesits), Jumat (15/12), mendirikan teaching industry pertama di Indonesia yang berfokus pada pengembangan industri perakitan sepeda motor listrik.

Diresmikan oleh Prof H Mohammad Nasir PhD Ak, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Indonesia, teaching industry pertama di ITS ini siap menfasilitasi berbagai masalah pengembangan industri otomotif listrik di Indonesia. “ITS adalah bagian tidak terpisahkan dari sejarah industri motor listrik di Indonesia,” tegas Nasir dalam sambutannya.

Lanjut Nasir, teaching industry yang didanai Kemenristekdikti ini dapat menjadi pelecut bagi peneliti perguruan tinggi untuk segera merealisasikan riset yang mereka miliki . “Riset yang hanya sebatas publikasi dan tidak bisa diserap industri bukanlah inovasi. Inovasi harus mampu dihilirisasi dan komersialisasi,” tambah guru besar kelahiran Ngawi tersebut.

Melalui teaching industry yang dinaungi Pusat Unggulan IPTEK (PUI) Sistem dan Kontrol Otomotif (SKO) ITS, Nasir berharap ITS berhasil menciptakan motor listrik dengan harga kompetitif dan kualitas terbaik “Harapannya motor listrik dapat menggeser kebutuhan motor di Indonesia, terlebih seluruh teknisinya adalah anak Indonesia,” tandasnya mengapresiasi.

Dilain sisi, Rektor ITS, Prof Joni Hermana MSc ES PhD, memaparkan teaching industry  adalah bentuk keseimbangan dari peran perguruan tinggi dalam mengembangkan dan mempersiapkan sumber daya manusia yang handal guna menunjang proses produksi masal.

“Selain itu, melalui program pelatihan teaching industry ini  diharapkan mahasiswa memiliki bayangan terkait bagaimana sebenarnya industri otomatif berlangsung,” tutur Guru Besar Teknik Lingkungan ITS tersebut.

Selaras dengan hal tersebut, dengan delapan proses manufaktur yang dimiliki saat ini, teaching industry pertama di ITS ini berhasil menghasilkan motor listrik dengan waktu tunggu selama 5 menit dan keseluruhan proses perakitan selama 45 menit lewat konsep modular assembly.

Dikatakan Dr Muhammad Nur Yuniarto ST, Direktur PUI-SKO ITS, konsep modular assembly ini sangat sesuai mendukung proses pendidikan karena konfigurasinya dapat diubah sesuai kebutuhan. “Selain itu, hal ini juga didukung dengan seluruh fasilitas di teaching industry yang didesain sendiri sesuai kebutuhan,” tambah Dosen Teknik Mesin itu.

Pria berkacamata tersebut menjelaskan konsep ini juga mendukung proses pengembangan varian baru dari Gesits yang dapat di ujicoba terlebih dahulu di teaching industry sebelum dilakukan produksi massal maupun pihak lain yang bergerak di industri motor listrik. “Kami siap bekerjasama dengan seluruh pihak yang berkecimpung di industri otomotif listrik nasional,” tegas Doktor Lulusan Manchester University Inggris tersebut.

Hebatnya, selain melibatkan mahasiswa ITS dan lulusan perguruan tinggi. Teachning Industry dengan 25 teknisi ini juga melibatkan lulusan SD, SMP, dan SMK dalam proses pembuatannya. “Berbagai lulusan jenjang pendidikan kami siapkan untuk berkontribusi di industri perakitan sepeda motor listrik Indonesia,” tambahnya.

Diakhir, Lulusan Terbaik ITS 1997 ini yakin dapat menghasilkan berbagai inovasi baru dan memberikan berbagai solusi pengembangan dalam industri motor listrik Indonesia melalui fasilitas teaching industry yang dimiliki. “Semoga saat ini ITS telah berada satu step kedepan sebagai Pusat Pengembangan Teknologi Otomotif Indonesia,” tandasnya.

Selain peresmian teaching industry, dalam kesempatan yang sama dilakukan penandatangan Gesits edisi Merah Putih oleh Menristek dan penyerahan motor Gesits pertama kepada Rektor ITS untuk menunjang operasional Institut Teknologi Sepuluh Nopember. (lys/ven)

 

 

Berita Terkait