Dr Imam Baihaqi ST MSc, kepala departemen memaparkan program dibawah payung MB Resik ini adalah salah satu aksi nyata Manajemen Bisnis ITS dalam menyukseskan ITS Smart Eco Campus. "Prinsip smart eco campus sendiri adalah efisiensi, untuk itu sebisa mungkin kita harus meinimalisir limbah yang dihasilkan. Kalau masih bisa dimanfaatkan kenapa harus dibuang?" tambah Imam.
Bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terkait, program yang diklaim pertama di ITS ini berusaha untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa Manajemen Bisnis. "Bank Sampah MB adalah contoh nyata bahwa bisnis bisa dimulai dari hal apa saja termasuk barang yang biasanya dibuang begitu saja," terang Berto Mulia Wibawa SPi MM, Penanggung Jawab Bank Sampah MB.
Lanjut Berto, nantinya setiap angkatan akan memiliki dua kantong sampah yang hasil penjualannya akan diberikan penuh pada angkatan. "Selama dua minggu kedepan hanya ada dua kantong, satu untuk sampah plastik dan satu untuk sampah kertas. Selanjutnya akan dibagi untuk tiap angkatan," tambah dosen Manajemen Bisnis ITS tersebut.
Untuk mekanismenya, Berto menjelaskan setiap sampah yang ditelah dikumpulkan akan ditimbang setiap minggunya untuk ditukarkan dengan sejumlah uang. Proses penentuan harga sendiri adalah tanggung jawab Laboratorium Entrepreneur and Small Medium Enterprises (ESME) Manajemen Bisnis ITS. "Bank Sampah MB juga bekerjasama dengan LSM terkait sebagai pengepul," ujar Kepala Laboratorium ESME.
Selain Bank Sampah, Manajemen Bisnis juga menerapkan sistem tilang bagi mahasiswa yang kedapatan membuang sampah sembarangan. Setiap mahasiswa yang kedapatan membuang sampah sembarangan akan dikenai denda sebesar 2000 rupiah. "Akan dilakukan pemantauan melalui kamera pengawas dan secara langsung," lanjut Berto.
Gebrakan baru di Manajemen Bisnis ITS ini mendapatkan tanggapan positif dari para mahasiswa. Rico Paulus Sibeua misalnya, mahasiswa asal Semarang ini mengaku senang karena kertas-kertas dan botol-botol bekasnya dapat diganti dengan uang. “Selama ini kertas bekas tugas dan botol bekas selalu berakhir di tempat sampah. Dengan adanya program ini teman-teman bisa turut berkontribusi menambah sumber pendanaan angkatan,†tambah mahasiswa angkatan 2016 tersebut. (lys/van)