ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
01 Juli 2017, 22:07

Togator, Pendeteksi Gas Beracun di Gunung Berapi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Adanya gas belerang dapat menimbulkan bau tidak sedap seperti telur busuk. Sedangkan, dalam konsentrasi delapan persen, karbon dioksida dapat menyebabkan pusing dan mual. Apabila dihirup, kedua gas yang termasuk kategori gas beracun ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan, pening, lelah, bronkitis bahkan kematian.

Mengingat bahaya tersebut, mahasiswa ITS menciptakan alat dengan tenaga baterai yang diharapkan dapat mengamati keadaan gas sekitar lereng gunung sehingga warga dapat dievakuasi tepat waktu.  Adalah Pupawa Nandra Adika, mahasiswa yang menciptakan alat pendeteksi gas beracun dengan nama Togator.

"Layar LCD dipilih sebagai media penampil informasi. Nilai yang ditampilkan LCD dapat dikontrol melalui komputer," ujar Pupawa. Alat ini dihubungkan dengan media komunikasi nirkabel ke pos pemantauan. Media komunikasi ini mampu menampilkan kadar-kadar gas secara langsung.

Pupawa mengaku bahwa ide ini muncul dari rekan setimnya Novardan Tio. Pupawa dan Tio dibantu tiga orang lainya, Nur Fauziah, Imanda Arifiasari dan Dickry Junior Triandy. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Pupawa dan tim berhasil membawa penilitian ini didanai oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).

"Kami sempat merasa kesulitan dalam menguji alat ini, karena Surabaya bukan lereng gunung. Tapi akhirnya, kami mampu menyelesaikan alat ini juga," ucapnya sambil bersyukur.  Pupawa dan tim berharap agar Togator ini dapat dipantenkan dan menggondol emas dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) nanti. (nov/mis)

Berita Terkait