Adanya gas belerang dapat menimbulkan bau tidak sedap seperti telur busuk. Sedangkan, dalam konsentrasi delapan persen, karbon dioksida dapat menyebabkan pusing dan mual. Apabila dihirup, kedua gas yang termasuk kategori gas beracun ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan, pening, lelah, bronkitis bahkan kematian.
Mengingat bahaya tersebut, mahasiswa ITS menciptakan alat dengan tenaga baterai yang diharapkan dapat mengamati keadaan gas sekitar lereng gunung sehingga warga dapat dievakuasi tepat waktu. Adalah Pupawa Nandra Adika, mahasiswa yang menciptakan alat pendeteksi gas beracun dengan nama Togator.
"Layar LCD dipilih sebagai media penampil informasi. Nilai yang ditampilkan LCD dapat dikontrol melalui komputer," ujar Pupawa. Alat ini dihubungkan dengan media komunikasi nirkabel ke pos pemantauan. Media komunikasi ini mampu menampilkan kadar-kadar gas secara langsung.
Pupawa mengaku bahwa ide ini muncul dari rekan setimnya Novardan Tio. Pupawa dan Tio dibantu tiga orang lainya, Nur Fauziah, Imanda Arifiasari dan Dickry Junior Triandy. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Pupawa dan tim berhasil membawa penilitian ini didanai oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).
"Kami sempat merasa kesulitan dalam menguji alat ini, karena Surabaya bukan lereng gunung. Tapi akhirnya, kami mampu menyelesaikan alat ini juga," ucapnya sambil bersyukur. Pupawa dan tim berharap agar Togator ini dapat dipantenkan dan menggondol emas dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) nanti. (nov/mis)
Surabaya, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi meluncurkan
Surabaya, ITS News — Mewujudkan sinergi dengan pemerintah daerah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyambut positif program Bantuan Biaya
Mojokerto, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung gaya hidup sehat yang lebih intens, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi