Adalah Nadhila Fajriani Putri dan Kita Pritasari delegasi yang berhasil membawa pulang gelar juara ke kampus perjuangan. Dalam simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut Nadhila meraih penghargaan Best Delegate dalam council Organisation of American States. Prestasi yang diraih mahasiswa Departemen Teknik Kimia tersebut merupakan penghargaan tertinggi yang diperlombakan dalam ajang ini.

Sementara itu, rekannya Kita berhasil meraih penghargaan Honorable Mention yang merupakan penghargaan tertinggi kedua. Mahasiswa Departemen Teknik Lingkungan tersebut meraih penghargaan ini dalam council Disarmament and International Security . "Alhamdulillah walaupun baru pertama kali mengikuti GoMUN kita bisa bawa pulang dua penghargaan," ujar Kita pada Reporter ITS Online.

Bertanding dengan 150 peserta dari berbagai belahan dunia diakui Kita meninggalkan kesan tersendiri bagi mereka. Karakter peserta Eropa yang berbeda dari kebanyakan peserta Indonesia yang biasa mereka hadapi sedikit membuat tim ITS kesulitan. "Mereka lebih sulit diajak untuk diajak negosiasi secara diplomatis dan berpikiran sangat terbuka, kita jadi belajar banyak," ujar Kita.

Sebelum bertolak ke Jerman, tim ITS melakukan persiapan untuk perlombaan ini sejak Februari lalu. Permasalahan sempat muncul saat pihak GoMUN terlambat mengirimkan petunjuk dan materi perlombaan. Materi – materi tersebut baru dikirimkan berdekatan dengan jadwal ujian akhir semester di ITS. "Kami pun  terpaksa menyiapkan materi dengan sangat terburu-buru," ujar mahasiswi asal Jakarta tersebut.

Nadhila dan Kita amat bangga dengan penghargaan yang berhasil mereka bawa pulang. Meskipun menghadapi peserta yang notabenenya berasal dari negara-negara maju, mereka membuktikan bahwa anak Indonesia juga bisa berdiri sejajar. "Semoga setelah ini anak ITS tidak ada lagi yang minder untuk mengikuti perlombaan internasional," tutup Kita. (mik/ven)