Pada AUVSI ICR tahun sebelumnya, Tim Barunastra ITS berhasil menyabet juara tiga dan mendapat penghargaan Best Speed and Maneuverability. "Hanya dua tim yang mewakili Indonesia pada ajang tersebut. Kami (Barunastra, red) dan tim dari Universitas Indonesia (UI) yang menduduki peringkat kelima," terang Muhammad Galih Ghafara, ketua tim.

Tahun ini Tim Barunastra ITS digawangi oleh lima mahasiswa dengan departemen berbeda, antara lain Departemen Teknik Elektro, Teknik Perkapalan, Teknik Sistem Perkapalan, serta Teknik Elektro Automasi.

"Akan ada lima orang yang berangkat yaitu Ramadhan Muhammad Hakim, Muh Alif Farabi, Muhammad Reza Fahlovi, Aryo Nugroho serta saya sendiri," terang mahasiswa Departemen Teknik Sistem Perkapalan ini. Selain itu, tim juga didampingi oleh dosen Teknik Elektro, Ir. Hendra Kusuma M.Eng.Sc.

Kompetisi yang diselenggarakan oleh Association for Unmanned Vehicle Systems International (AUVSI) Foundation ini akan digelar selama lima hari hingga Minggu (25/6). Mempertandingkan keakuratan navigasi dan kepresisian kapal tanpa awak dalam menghindari rintangan, kompetisi ini menyuguhkan lima misi yang harus diselesaikan.

Kelima misi tersebut adalah tantangan melewati gerbang dalam jalur laju kapal, tantangan manuver, tantangan menyandarkan kapal berdasarkan frekuensi bawah air dan pembacaan gambar oleh drone, serta tantangan untuk keluar dari sebuah labirin yang tersusun dari beberapa bola.

"Sedangkan misi terakhir yaitu kapal harus dapat berkomunikasi dengan alat yang dibuat oleh panitia untuk melakukan manuver," ungkap mahasiswa yang akrab disapa Ghafara ini.

Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD mengaku optimis Barunastra ITS akan membawa kemenangan. Seperti diketahui, tahun ini aturan kompetisi dirombak total, hingga hanya ada 11 tim dunia yang berani bertanding, jauh dari jumlah peserta tahun sebelumnya. ”Kami optimistis ITS akan menjadi salah satu yang terbaik," yakinnya dalam pelepasan tim, Jum’at (16/6).(saa/mis)